Berita Kutim Terkini

Pengendara Terjebak dari Jam 11 Malam di Gunung Kudung Kutim, Jalanan Licin

Kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, selalu menjadi persoalan yang paling dirasakan

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Kondisi pengendara yang terjebak macet di Kawasan Gunung Kudung, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Senin (3/12/2021). TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, selalu menjadi persoalan yang paling dirasakan masyarakat.

Tidak hanya jalan desa, jalan antar kecamatan dan antar daerah masih belum maksimal pembangunannya sehingga kerap kali menjadi keluhan.

Seperti Jalan Poros Sangatta-Wahau, tepatnya di Kawasan Gunung Kudung yang sempat macet hingga lebih dari 10 jam pada Senin (3/1/2022) pagi.

Kemacetan parah ini terjadi akibat jalanan yang licin berlapis lumpur sehingga kendaraan truk pembawa alat berat tergelincir dengan posisi melintang.

Baca juga: Jalan Poros Sangatta-Bengalon Kutai Timur Rusak, Arus Lalu-lintas Macet 17 Jam

Baca juga: Jalan Poros Sangatta Retak dan Longsor, Bupati Kutim: Kontur Tanahnya Kurang Bagus

Baca juga: Jalan Poros Sangatta-Rantau Pulung Kutim Longsor, Pengendara Mutar Lewat Simpang Perdau

Proses evakuasi truk memakan waktu yang cukup lama, sehingga banyak pengendara yang terjebak dan tidak bisa lewat sejak pukul 23.00 Wita, Minggu (2/1/2022).

Renata, salah satu pengendara yang terjebak kemacetan mengaku bahwa ia sudah berada di lokasi sejak jam satu malam.

"Saya di jalan poros Sangata-Wahau. Gak bisa lewat sejak jam satu malam karena informasi ada truck nyangkut di atas," ucapnya pada TribunKaltim.co.

Tentunya kemacetan ini menghambat aktivitas masyarakat termasuk distribusi logistik antar kecamatan hingga antar daerah.

Baca juga: Sopir Lepas Kendali Karena Ngantuk, Mobil Terjun ke Sungai Jalan Poros Sangatta-Bontang

Bahkan, kendaraan darurat seperti ambulan rumah sakit ikut terjebak kemacetan padahal sedang dalam situasi darurat membawa jenazah dan orang sakit.

"Ada dua ambulan mandek, satu sudah bawa mayat dan dari sisi atas ada yang sakit," ujar Renata.

Sementara itu, Camat Muara Wahau Ashari mengatakan bahwa Kawasan Gunung Kudung memang kondisinya seringkali licin pasca diguyur hujan.

"Kemarin saya lewati masih aman, tapi kalau di Gunung Kudung memang licin biasanya setelah hujan," ucapnya saat dikonfirmasi melalui seluler.

Hal tersebut dikarenakan kontur tanah sekitar jalan Kawasan Gunung Kudung yang lebih tinggi dan berlumpur.

Akibatnya, hujan yang mengalir dari sisi bukit meluruhkan lumpur ke jalan dan menyebabkan jalan menjadi licin.

Kendati demikian, Ashari menyebut bahwa selalu ada alat yang memang dalam kondisi standby di sekitar jalan tersebut.

"Tapi biasanya sudah ada alat disiapkan di situ," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved