Berita Kukar Terkini
Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Klarifikasi soal Polemik Warna Jembatan Kukar
Polemik terkait perubahan warna jembatan Kutai Kartanegara (Kukar) dari kuning menjadi merah masih terjadi
Penulis: Aris Joni | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Polemik terkait perubahan warna jembatan Kutai Kartanegara (Kukar) dari kuning menjadi merah masih terjadi.
Kali ini pihak Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura akhirnya buka suara.
Mengklarifikasi perihal isu sudah adanya pertemuan dengan pemerintah Kabupaten Kukar.
Dalam berita sebelumnya, Bupati Kukar, Edi damansyah menyatakan bahwa dirinya sudah bertemu dan mendapat pernyataan secara tertulis dari Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Baca juga: Kapal Tongkang Muat Cangkang Sawit Nyaris Karam, Jika Cemarkan Sungai Pemkab Kukar Diminta Tegas
Baca juga: Pemkab Kukar Terapkan Masuk Tempat Keramaian Pakai Aplikasi Peduli Lindungi
Baca juga: Pemkab Kukar Ajak Pemuda Berwirausaha, Kredit Kukar Idaman Bunga 0 Persen Bantu Permodalan
"Kami sudah bertemu Sultan, dan sudah ada pernyataan tertulis. Jadi saya kira jangan dibesar-besarkan, hanya satu dan dua orang yang membawa nama Kesultanan," ujar Edi belum lama ini.
Menanggapi hal itu, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Aji Muhammad Arifin melalui Sekretaris Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Awang Yacob Luthman, menjelaskan.
Kapasitasnya di Kesultanan menyangkut soal surat dan pertemuan.
Bahkan dirinya juga pelan-pelan mengingatkan untuk tidak terlalu konfrontatif atau bertentangan.
Namun harus menggunakan cara-cara yang benar.
Baca juga: Pemkab Kukar Segera Realisasikan Program Rp 50 Juta per RT
"Itu kami lakukan proses pendekatan pada kepentingan pribadi kami yang kami yakinkan, mudahan tidak ada proses yang berlebihan di luar aspirasi itu," ujarnya.
Lanjut dia, jika sultan dimintai pendapat pasti sultan akan memberikan pendapat terkait masalah tersebut.
"Karena ini tidak ada proses pendapat, jadi apa yang mau kita komentari. Dan kami juga tidak pernah, mohon maaf sekali lagi, ada bahasa seolah-olah ada kepentingan tertentu, saya rasa murni-murni saja, tidak ada kepentingan. Makanya saya tidak mau berkomentar," kata dia.
Pria yang akrab disapa AYL tersebut menjelaskan, jika pihak kesultanan diminta pasti ada surat dari pemerintah Kukar.
Dan jika ada masyarakat adat yang mempertanyakan soal masalah tersebut tentunya tidak bisa disampaikan secara lisan.
Kemudian dijawab dengan pernyataan secara lisan juga.
"Kalau kemudian masyarakat adat juga ingin ketemu sama sultan dan meminta titah sultan, mungkin itu akan terjadi proses yang berbeda," ucapnya. Rabu (5/1/2022).
AYL menerangkan, jika sultan ditanya soal budaya dan pembangunan seyogyanya berjalan seiringan dan harapannya tetap memperhatikan kearifan lokal yang ada.
Kata dia, terkait persoalan jembatan ini merupakan sebuah proyek yang mana titah sultan tidak terlalu mempengaruhi.
"Apakah mau tetap merah atau mau diubah menjadi kuning," ungkapnya.
Karena itu kembali kepada kearifan dan kebijakan dari pemimpin itu sendiri.
"Jadi tidak dalam kapasitas sultan mempengaruhi itu," ucapnya.
Dirinya juga menegaskan, hingga sampai saat ini dirinya selaku Sekretaris Kesultanan belum pernah ada menerima surat secara resmi permintaan dari pemerintah baik sebelum maupun sesudah kejadian proses perubahan warna tersebut.
Bahkan, dirinya juga menegaskan tidak ada pertemuan membahas soal jembatan itu, walaupun beberapa waktu lalu sempat ada pertemuan.
Namun sifatnya silaturahmi karena orang tua sultan yakni Ibunda Ratu meninggal dunia.
"Saya tegaskan lagi, kalau ada pertemuan sifatnya silaturahmi, karena beberapa waktu lalu ada duka kami kemarin, tapi pertemuan menyangkut pembicaraan proses tentang jembatan saya yakinkan tidak ada sultan dimintai pendapat oleh Bupati," terangnya.
Ia menambahkan, intinya dari masyarakat adat tidak ada meminta titah dari kesultanan dan pemerintah juga tidak ada meminta permintaan titah dari pihaknya.
"Jadi apa yang mau kami jawab, jadi seperti itu," pungkasnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.