Virus Corona

ALASAN WHO Sebut Covid-19 Varian Omicron Bukan Penyakit Ringan, Berikut Gejala Orang yang Terpapar

WHO menyebutkan infeksi Covid-19 akibat varian Omicron tak boleh dikategorikan sebagai penyakit ringan.

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Doan Pardede
(Kompas.com)
Ilustrasi-Virus Corona Varian Omicron. WHO menyebutkan infeksi Covid-19 akibat varian Omicron tak boleh dikategorikan sebagai penyakit ringan. 

Selama ini kehilangan penciuman menjadi indikator terkuat infeksi Covid-19.

Namun hal ini kemungkinan berubah, sehingga seseorang tak perlu kehilangan indra penciumannya sepenuhnya ketika terinfeksi.

Adapun sejumlah ahli meyakini kehilangan penciuman dan atau rasa tidak terjadi pada pasien Omicron

6. Batuk terus menerus

Batuk terus-menerus selama ini disepakati sebagai gejala utama pada Covid-19.

Batuk terus menerus berarti batuk berkali-kali dalam sehari selama setengah hari atau lebih.
Adapun pada Covid-19 biasanya adalah batuk kering dan jarang berupa batuk berdahak.

Batuk terus-menerus biasanya tiba sekitar beberapa hari setelah sakit dan biasanya berlangsung selama empat atau lima hari.

7. Kelelahan

Mengutip dari IndiaTimes gejala Omicron mirip dengan varian sebelumnya, yakni Omicron dapat menyebabkan kelelahan atau kelelahan ekstrem.

Seseorang mungkin merasa lelah, mengalami energi yang rendah dan mungkin memiliki keinginan yang kuat untuk beristirahat, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Namun, penting untuk dicatat bahwa kelelahan mungkin timbul dari alasan lain dan masalah kesehatan juga.

Sehingga untuk memastikan Anda perlu melakukan tes untuk memastikan kondisi.

Baca juga: INILAH Gejala Banyak Dialami Orang yang Terpapar Varian Omicron, Kemenkes: Sebagian Tanpa Gejala

8. Tenggorokan gatal

Menurut dokter Afrika Selatan, Angelique Coetzee, individu yang terinfeksi Omicron mengeluhkan tenggorokan "gatal" daripada sakit tenggorokan.

Meski demikian gatal yang terjadi serasa tidak biasa. Sehingga gatal tenggorokan lebih menyakitkan.

9. Demam ringan

Pada varian Omicron demam yang terjadi memiliki efek yang tidak bertahan lama dibandingkan varian sebelumnya.

Menurut Coetzee varian menginduksi suhu tubuh dengan ringan sehingga tubuh bisa perlahan pulih dengan sendirinya ketika mengalami demam.

10. Keringat malam

Pembaruan Departemen Kesehatan Afrika Selatan, Dokter Umum Unben Pillay menyarankan agar keringat malam dimasukkan sebagai gejala varian Omicron baru.

Keringat malam ini muncul dengan jumlah sangat banyak sehingga pakaian dan tempat tidur menjadi basah bahkan saat berbaring di tempat sejuk.

Perlu dicatat, untuk mengetahui dengan pasti apakah seseorang terkena Covid-19 varian Omicron maka cara terbaik adalah dengan melakukan tes untuk memastikannya. (*)

Join Grup Telegram TRibun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved