Berita Nasional Terkini
Bukan Ahok, 4 Calon Kepala IKN Nusantara Kaltim, Kriteria Jokowi, Ridwan Kamil dan Risma Berpeluang
Bukan Ahok, 4 calon Kepala IKN Nusantara Kaltim, kriteria Jokowi, Ridwan Kamil dan Risma berpeluang.
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dikabarkan segera menunjuk Kepala Otorita yang akan memimpin Ibu Kota Negara atau IKN baru, DKI Nusantara.
Sebelumnya, DPR RI sudah mengesahkan UU IKN yang berarti pembangunan ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur segera dimulai.
Jokowi juga sudah memutuskan nama IKN yang berstatus Daerah Khusus Ibukota atau DKI, yakni Nusantara.
Sebelumnya, nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masuk bursa calon Kepala Otorita IKN, bersama Bambang Brodjonegoro dan Abdullah Azwar Anas.
Namun, terbaru Jokowi menyebut kriteria calon Kepala Otorita yakni pernah menjadi kepala daerah dan berlatar belakang arsitek..
Baca juga: Tak Pakai Nidji, Kini Anies Baswedan Sindir Langsung Giring PSI, Waktunya Buat Keliling Tak Penting
Baca juga: Ubedilah Badrun Selamat? Akhirnya Gibran Rakabuming Minta Jokowi Mania Cabut Laporan di Polisi
Baca juga: Viral Referendum Tolak Ibu Kota Baru, Respon PKS, Tiru Kazakhstan, Fadli Zon Usul Tolak Nusantara
Jika merujuk kriteria yang disebut Jokowi, maka hanya ada 4 kepala daerah atau mantan kepala daerah yang berlatar arsitek, dan Ahok tak masuk kriteria.
Diantaranya adalah Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini atau Risma.
Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul Wujudkan Mercusuar Jokowi, Ridwan Kamil-Nova Iriansyah Cocok Pimpin IKN Baru, Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mengungkapkan kriteria calon pemimpin Ibu Kota Negara ( IKN) baru yaitu Nusantara berlatar belakang pernah menjadi kepala daerah dan seorang arsitek.
Diketahui, kepala daerah yang memiliki latar belakang arsitek antara lain Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Eks Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Walikota Makassar Danny Pomanto, atau Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, kriteria kepala otorita Ibu Kota Negara ( IKN) baru berlatar belakang arsitek sudah tepat.
Pasalnya, proyek IKN baru ini merupakan mimpi Presiden Jokowi yang harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya.
"Yaa ini kan mercusuar Pak Jokowi ya dan membangun sebuah ibu kota itu kan enggak seperti membangun wilayah klaster.
Jadi memang membutuhkan visi misi yang baik dari orang yang akan ditunjuk," kata Hendri Satrio saat dihubungi Tribunnews, Jumat (21/1/2022).
Menurut Hendri, dipilih sebagai arsitek dianggap mungkin karena IKN baru butuh orang yang memahami tata desain pembangunan yang baik.
Terlebih, pengalaman sebagai kepala daerah bisa memudahkan sosok yang ditunjuk sebagai Kepala Otorita IKN untuk membayangkan atau merencanakan pola pemerintahan seperti apa nantinya.
Baca juga: BOCORAN Syarat Calon Kepala Badan Otorita IKN Nusantara di Kaltim, Wandy: Hak Prerogatif Presiden
"Dan juga bangun-bangunan nantinya, supaya pemerintahan lebih terintegrasi," tambahnya.
Hendri juga menilai, sosok Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Aceh Nova Iriansyah punya peluang dan mampu mewujudkan mimpi Presiden Jokowi.
"Siapa kira-kira, ya presiden yan akan memutuskan itu," jelasnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap kriteria calon pemimpin ibu kota yang bernama Nusantara.
Hal itu disampaikan Kepala Negara saat bertemu dengan beberapa pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (19/1/2022).
"Paling tidak pernah memimpin daerah dan punya background arsitek," kata Presiden Jokowi.
Respon KSP dan Kepala Bappenas
Calon Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur disebut sudah disiapkan oleh Presiden Jokowi.
Hal itu diungkapkan Menteri PPN/Kepala Bapennas Suharso Monoarfo, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
"Mengenai siapa yang akan ditunjuk oleh presiden ya bisa ditanya ke presiden ada di kantongnya beliau," ungkap Suharso.
Baca juga: Kompak Tak Setuju Nusantara Jadi Nama IKN, Rocky Gerung Usulkan Jokowikarta, Fadli Zon: Jokowi Saja
Lebih lanjut, dia mengaku tidak tahu pasti siapa nama calon pimpinan di IKN Nusantara.
Namun yang pasti, kata Suharso orang tersebut dinilai tepat untuk memimpin IKN.
"Saya tidak tahu tapi tentu pasti pilihannya pilihan orang yang tepat untuk itu," pungkasnya.
Menggapi hal itu, Kantor Staf Presiden (KSP) menegaskan keputusan mengenai siapa yang akan menjadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) merupakan hak preogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden akan memutuskan siapa yang akan menduduki jabatan tersebut dengan mempertimbangkan banyak faktor.
"Bagaimanapun juga presiden yang memiliki hak prerogatif untuk itu.
Pertimbangan presiden bisa dari mana saja termasuk dari apa yang berkembang di ruang publik.
Jadi itu kita kembalikan kepada presiden," kata Tenaga Ahli Utama KSP Wandy Tuturoong dalam video yang diterima Tribunnews.com, Rabu, (19/1/2022).
Pemerintah kata Wandy memprioritaskan otoritanya terlebih dahulu. Mengenai siapa yang akan memimpin nanti ada persyaratan kualifikasinya.
"Tentu yang paling ideal adalah yang memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang kepemimpinan membangun sebuah kota dengan segala kompleksitasnya itu jadi poin plus," tuturnya.
Presiden, kata Wandy akan menerbitkan Perpres untuk otorita IKN. Dalam membangun IKN, pemerintah fokus pada tata kelola yang baik.
Selain itu menurutnya dalam pembentukan Otorita IKN nantinya ada partisipasi publik.
"Jadi ketika itu dijalankan nanti, kita bisa sama sama mengamati, mengawasi sehingga memberi masukan sebelum nanti dia ditetapkan dan dipilih siapa yang menjadi pimpinannya," pungkasnya.
Sebelumnya pada 2 Maret 2020 lalu Presiden Jokowi sempat menyinggung sejumlah nama yang akan mengisi kursi Kepala Badan Otorita IKN.
Terdapat empat nama yang disebut sebut Jokowi diantaranya yakni:
Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang juga mantan Bupati Banyuwangi Azwar Anas.
Baca juga: Pemerhati Politik dan Hukum Kabupaten Paser Nilai Penamaan Nusantara untuk IKN Sudah Tepat
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro.
Dan mantan Direktur Utama Wijaya Karya (WIKA) Tumiyana.
"Kandidatnya ada ya, yang namanya kandidat memang banyak. Pertama Pak Bambang Brodjo, kedua Pak Ahok, ketiga Pak Tumiyono, keempat Pak Azwar Anas," kata Presiden di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta 2 Maret 2020 lalu. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel