Viral Edy Mulyadi

ALASAN Edy Mulyadi Sebut Kalimantan Tempat Jin Buang Anak, Eks Caleg DPR RI Itu Kini Minta Maaf

Edy meminta maaf terkait ucapannya yang menyinggung masyarakat Kalimantan karena mengibaratkan lahan itu sebagai tempat jin buang anak.

Editor: Ikbal Nurkarim
Capture Youtube @Bang Edy Channel
Edy Mulyadi tengah menyampaikan permintaan maaf atas ucapannya yang disebut menyinggung masyarakat Kalimantan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Viral video mantan calon legislatif (caleg) DPR RI hina Kalimantan jadi sorotan publik.

Bagaimana tidak, mantan caleg yang belakangan diketahui bernama Edy Mulyadi diduga menyebut lokasi IKN (Ibu Kota Negara) tempat jin buang anak.

Tak hanya itu, Edy Mulyadi juga menarasikan IKN merupakan pasar kuntilanak dan genderuwo.

Sontak pernyataan eks caleg tersebut mencederai perasaan masyarakat Kalimantan.

Bahkan beberapa pihak menyayangkan pernyataan Edy Mulyadi yang viral di twitter, dan tersebar di sosial media lainnya.

Ya, Edy Mulyadi menjadi sosok yang sangat santer dibicarakan sejak sepekan terakhir.

Baca juga: Edy Mulyadi Minta Maaf, Klarifikasi soal Kalimantan Tempat Jin Buang Anak, Sebut Monas dan BSD

Baca juga: Tanggapi Pernyataan Edy Mulyadi, Tiga Lembaga Adat Kabupaten Penajam Paser Utara Sebut Tidak Beradab

Baca juga: BREAKING NEWS Demo Gabungan Koalisi Pemuda Kaltim di Samarinda, Tuntut Edy Mulyadi Diproses Hukum

Hal tersebut tidak lepas dari ucapannya yang dianggap menghina Kalimantan terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).

Setelah jadi sorotan Edy Mulyadi beserta sejumlah rekannya muncul dan menyampaikan permintaan maaf.

Melalui saluran Youtube Bang Edy Channel, Edy meminta maaf terkait ucapannya yang menyinggung masyarakat Kalimantan karena mengibaratkan lahan itu sebagai tempat jin buang anak.

Dirinya mengklarifikasi pernyataan yang membuat geram banyak masyarakat adat di Kalimantan.

Edy juga meluruskan bahwa istilah 'jin buang anak' itu untuk menggambarkan tempat yang jauh dari pusat keramaian.

"Jangankan Kalimantan, dulu Monas itu disebut tempat 'jin buang anak'. Maksudnya untuk menggambarkan tempat yang jauh," ujar Edi lewat akun Youtube Bang Edy Channel, dikutip TribunKaltim.co, Senin (24/1/2022).

Ia juga mengibaratkan tempat lainnya yang sangat jauh seperti wilayah Bumi Serpong Damai (BSD).

"Contohnya BSD (Bumi Serpong Damai). Itu pada era 1980-1990-an termasuk tempat Jin Buang Anak. Tapi bagaimana pun jika teman di Kalimantan merasa terganggung, saya minta maaf," katanya.

Edy kembali menekankan bahwa ucapan tempat jin buang anak tidak bermaksud untuk menghina.

Baca juga: Edy Mulyadi Sebut Prabowo Bak Macan Mengeong, Gerindra: Sudah Sering Difitnah, Prabowo Tidak Baper

Ia bersikukuh bahwa perkataannya yang kontroversial itu semata-mata untuk menggambarkan tempat yang sangat jauh dari keramaian.

"Jadi istilah tempat jin buang anak itu bukan untuk menyudutkan. Jadi sekali lagi, konteks 'jin buang anak' dalam pernyataan itu adalah untuk menggambarkan tempat jauh, bukan untuk mendeskriditkan pihak tertentu," pungkasnya.

Ancaman Kesultanan Kutai ke Edy Mulyadi Tak Main-Main

Sekretaris Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Awang Yacob Luthman.TRIBUNKALTIM.CO/ARIS JONI
Sekretaris Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Awang Yacob Luthman.TRIBUNKALTIM.CO/ARIS JONI (TRIBUNKALTIM.CO/ARIS JONI)

Kesultanan Kutai tak tinggal diam dengan hinaan yang disampaikan Edy Mulyadi yang viral di media sosial.

Sebelumnya, Edy Mulyadi menyebut monyet dan mengatakan Kalimantan hanya menjadi tempat jin buang anak.

Pernyataan Edy Mulyadi ini pun menuai beragam kecaman dari kelompok masyarakat Kalimantan Timur.

Mayoritas, masyarakat menginginkan polisi menangkap Edy Mulyadi..

Pihak Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura akhirnya angkat bicara, perihal video penghinaan yang dilakukan Edy Mulyadi terhadap masyarakat Kalimantan.

Edy Mulyadi mengungkapkan bahwa Kalimantan merupakan tempat Jin buang anak, saat menyampaikan penolakan atas pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim).

Sekretaris Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Awang Yacob Luthman (AYL) menyampaikan kekesalannya atas pernyataan Edy Mulyadi Mulyadi tersebut.

Baca juga: DPP Barmuda Anggap Perkataan Edy Mulyadi Rendahkan Harkat dan Martabat Masyarakat Kalimantan

Bahkan, dirinya tegas meminta yang bersangkutan untuk meminta maaf secara terbuka.

Terlebih kata dia, wilayah yang akan menjadi IKN nantinya merupakan wilyah Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Sehingga ia menegaskan ucapan tersebut sangat tidak pantas dan tidak beradab.

"Secara kelembagaan, kita minta Edy Mulyadi cukup meminta maaf secara terbuka," ungkap AYL kepada awak media, Minggu (23/1/2022).

Lanjut dia, sebagai orang yang paham adat, diakuinya pihaknya dan masyarakat di tanah Kutai memang memuliakan jin.

“Kita di sini di tanah Kutai memuliakan jin. Jadi bukan berarti tempat kita ini tempat membuang jin. Tapi di sini para jin malah beranak pinak,” tegasnya.

AYL juga menegaskan, jika Edy Mulyadi tidak meminta maaf, pihaknya dari kesultanan akan mengirimkan jin ke Edy Mulyadi agar yang beraangkutan paham seperti apa jin yang ada di Kalimantan.

Jadi tegasnya, apabila Edy Mulyadi tidak meminta maaf. Kesultanan Kutai akan mengirimkan jin ke Edy Mulyadi.

Baca juga: Terjawab Sudah Siapa Edy Mulyadi, Inilah Profil Pria yang Viral Gara-gara Hina Kalimantan & Prabowo

Karena dari sisi kelembagaan, pihaknya hanya cukup meminta Edy Mulyadi untuk minta maaf.

Ia menambahkan, dengan kejadian tersebut, Bhineka Tinggal Ika tidak seperti yang diharapkan.

"Kalau dia tidak minta maaf juga, kita akan merumuskan untuk segera melaporkan pihak kepolisian, apabila diperlukan," pungkasnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved