Viral Edy Mulyadi

TENGOK Rekan Edy Mulyadi Sebut Hanya Monyet Mau Tinggal di Kalimantan: Azam Khan Eks Tim Hukum HRS

Tengok rekan Edy Mulyadi dalam vidoe viral yang sebut 'hanya monyet' mau tinggal di Kalimantan, namanya Azam Khan pernah jadi tim hukum HRS.

Tangkapan layar Tribun Video
Tengok rekan Edy Mulyadi dalam vidoe viral yang sebut 'hanya monyet' mau tinggal di Kalimantan, namanya Azam Khan pernah jadi tim hukum HRS. 

Ada pun simbol dari pemotongan ayam dan babi dalam aksi LPADKT-KU yang digelar di simpang Mall Lembuswana, Kota Samarinda, ialah adat suku dayak Lundayeh.

"Sebab itu saya hanya bicara bagaimana suku dayak lundayeh, bahwa apabila kita melakukan pemotongan babi atau ayam dan mengeluarkan darah, ini membuktikan masyarakat dayak itu marah, tersinggung.

Leluhur kita marah dan tersinggung atas tindakan orang-orang yang melecehkan suku itu sendiri," tegas Vendy Meru.

Baca juga: Tuntut Edy Mulyadi Ditangkap, Masyarakat Adat Dayak Geruduk Kantor DPRD Kukar

Poster-poster penolakan dan kecaman bertebaran saat aksi demo ini.

Sekitar ratusan orang berkumpul dibawah terik matahari, meneriakkan nama Edy Mulyadi dengan rasa penuh kekesalan dan kegeraman.

Kemarahan dan ketersinggungan masyarakat adat dayak yang tergabung di LPADKT-KU, setelah Edy Mulyadi melontarkan kalimat yang dianggap sudah menghina tanah Kalimantan.

Oleh sebab itu, agar masalah ini tidak berlarut-larut, pihak LPADKT-KU meminta Kapolri untuk segera mengambil tindakan tegas.

"Tidak ada kompromi kepada orang-orang yang menyampaikan ujaran kebencian. Disini jelas ada ujaran SARA dan pelanggaran IT, tidak ada menunggu waktu," sebut Vendy Meru. 

"Saya berharap pada Kapolri, Edy Mulyadi CS ditindak tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku," imbuhnya.

Melihat video klarifikasi dan permintaan maaf terbaru dari Edy Mulyadi, Vendy Meru menilai bahwa apa yang sudah diucapkan harus segera dipertanggungjawabkan.

"Mulutmu harimau mu, menabur angin menuai badai, itu filosofinya. Kami masyarakat Kalimantan khususnya etnis dayak, meminta Edy CS harus datang ke Kaltim," ungkapnya.

Baca juga: Hingga Demo Damai Kecam Edy Mulyadi Usai, Total 10 Ormas Kedaerahan di Balikpapan Bergabung

"Anak jin dibuang ditempat jauh, itu sama saja melecehkan etnis lain (juga). Saya lihat videonya (klarifikasi dan permintaan maaf)," sambung Vendy Meru.

Jika seandainya Edy Mulyadi ke Kaltim, Vendy Meru juga memastikan hukumab adat juga menantinya. Tetapi, itu tergantung kepala-kepala adat dari suku dayak yang dikatakannya banyak etnis dan sub-suku.

"Hukum adat itu multi etnis, kami serahkan kepada kepala-kepala adat dayak kita. Termasuk masyarakat adat Kutai, Banjar, Tidung, Paser dan lain-lainya," tutupnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved