Berita Berau Terkini
Bangun Perkemahan di Pulau tak Berpenghuni di Berau, Manusia Perahu Asal Malaysia Diamankan
Sebanyak 15 orang manusia perahu asal pulau Semporna, Malaysia, berhasil diamankan petugas bersama aparat kecamatan
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB- Sebanyak 15 orang manusia perahu asal pulau Semporna, Malaysia, berhasil diamankan petugas bersama aparat kecamatan setelah membangun perkemahan di Pulau Rabu-Rabu, Kecamatan Pulau Derawan.
Camat Pulau Derawan, Samsuddin membenarkan kejadian tersebut.
Ia menuturkan, dirinya mendapatkan informasi awal dari masyarakat yang melihat ada beberapa tenda yang terpasang di Pulau Rabu-Rabu, sejak kemarin.
"Dari laporan tersebut kemudian kita cek dan ternyata betul mereka membangun perkemahan untuk bernaung. Untuk diketahui, Pulau Rabu-Rabu merupakan salah satu pulau tidak berpenghuni di gugusan Kepulauan Derawan," jelasnya, Selasa (1/2/2022).
Ia menegaskan, pihaknya bersama dengan Dinas Sosial dan Kantor Imigrasi tidak menangkap 15 manusia perahu tersebut, melainkan digunakan untuk selanjutnya akan diantar hingga perbatasan.
Baca juga: Pulau Derawan Berau, Wisata Kaltim yang Jadi Destinasi Bulan Madu, Maldivesnya Indonesia
Baca juga: Derawan, Kampung Percontohan Pertama 100 Persen PLN Mobile dan Listrik Prabayar di Kaltim
Baca juga: Puskesmas Pulau Derawan Terancam tak Punya Dokter, Wabup Berau: Kami Segera Diskusikan
15 orang manusia perahu itu terdiri dari empat dewasa, tiga remaja dan delapan anak-anak.
"Ini kesepakatan dari Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), mereka akan difasilitasi bahan bakar dan diantar hingga perbatasan," tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, hanya ada satu orang yang memiliki kartu identitas.
Dijelaskan Samsuddin, kartu identitas tersebut berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang beralamat di Tarakan.
Namun, setelah diperiksa oleh pihak imigrasi, KTP tersebut dinyatakan tidak sah.
Kemudian langsung ditarik untuk menghindari penyalahgunaan di daerah lain.
"Bukan Warga Negara Indonesia (WNI), dari keterangan mereka asalnya dari Pulau Semporna, Malaysia. Tapi mereka juga tidak memiliki identitas malaysia sehingga kita tidak bisa dideportasi. Kalau kita tahan bisa lama itu karena tidak ada identitas sehingga tidak ada negara yang mau menerima," sambungnya.
Ia menambahkan, tujuan mereka adalah mencari ikan untuk kemudian dijual.
Samsuddin mengatakan, dua bulan lalu manusia perahu berada di perairan Balikukup, Kecamatan Batu Putih dan sekarang sudah di Tanjung batu.
"Hasil ikan tangkapan itu biasanya dikeringkan untuk dijual. Hari ini kita rapat bersama dan sepakat dipulangkan," tandasnya.
Baca juga: Kisah Pengusaha Rental Sepeda di Pulau Derawan, tak Ada Pendapatan di Tengah Pandemi Covid-19
Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Kabupaten Berau, Misnan menuturkan, pihaknya tidak bisa melakukan deportasi kepada manusia perahu, karena mereka tidak memiliki identitas meski telah mengaku berasal dari Malaysia.
"Mereka kan tidak memiliki identitas apapun, karena memang tidak memiliki negara ya, kalau mau diproses ini diproses kemana kan tidak diakui," ungkapnya.
Ia menambahkan, kejadian ini merupakan kali kedua manusia perahu terdampar di Kabupaten Berau, sebelumnya pada Bulan Maret 2021 pernah terdampar manusia perahu di Pulau Maratua.
"Karena tujuannya hanya mencari ikan dan tidak ada tujuan khusus, selama ini kita hanya akan mengantar kembali ke negara asalnya," pungkasnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/manusia-perahu-asal-malaysia-yang-telah-diamankan.jpg)