Berita Kaltim Terkini
Tanggapi Kericuhan di Rakerprov KONI Kaltim, Muslimin: Silakan Berargumentasi, Tetap Santun dan Adab
Rakerprov belum menentukan siapa calon Ketua KONI Kaltim yang bakal maju. Rakerprov KONI Kaltim baru membahas aturan main untuk calon yang akan maju
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Panitia penyelenggara kegiatan Rapat Kerja Provinsi Komite Olahraga Nasional Indonesia atau Rakerprov KONI Kalimantan Timur (Kaltim) menjelaskan adanya kericuhan pada kegiatan itu.
Senin (31/1/2022) kemarin Ketua Panitia Rakerprov KONI Kaltim, Muslimin menggelar pertemuan dan menjelaskan apa yang terjadi saat Rakerprov yang digelar Sabtu (29/1/2022) lalu di Hotel Aston, Kota Samarinda.
Muslimin mengaku Rakerprov belum menentukan siapa calon Ketua KONI Kaltim yang bakal maju. Rakerprov KONI Kaltim baru membahas aturan main untuk calon yang akan maju memimpin KONI Kaltim.
Sampai hari ini pihaknya tidak tahu siapa yang mendaftar, karena juga belum membuka pendaftaran.
Sebetulnya, ini adalah kesempatan yang diberikan kepada semua bakal calon Ketua KONI untuk melakukan komunikasi ke Pengurus Provinsi Cabang Olahraga (Pengprov Cabor) KONI Kabupaten/Kota dan badan fungsional untuk melakukan pembicaraan terkait dukungan.
Baca juga: Beredar Video Diduga Kericuhan pada Kegiatan Rakerprov KONI Kaltim di Samarinda
Baca juga: Rakerprov KONI Kaltim di Samarinda, Membahas Tim Penjaringan dan Syarat-syarat Calon Ketua
Baca juga: Ketua DPRD Makmur HAPK Hadiri Rakerprov KONI Kaltim
"Sampai hari ini kita belum tahu siapa yang mau maju. Kita tidak tahu siapa yang mendukung, belum tahu. Kita baru membahas tata cara di Rakerprov dan itu ada mekanisme serta aturan," tegas Muslimin.
"Jadi, komunikasi kepada seluruh Pengprov Cabor dan semua badan fungsionalnya, misalnya saya komunikasi dengan ketuanya, kalau mereka respon dengan saya dia akan membuat suatu dukungan ditandatangani itu," sambungnya.
Perdebatan sebetulnya dianggap biasa saja, tetapi adanya kericuhan dan pemukulan kepada salah satu peserta Rakerprov dari perwakilan Cabang Olahraga (Cabor) itu yang disesalkan.
Menurut Muslimin, perdebatan argumentasi biasa terjadi dalam tiap Rakerprov, hanya saja seharusnya disampaikan dengan cara-cara yang baik.
"Jadi perdebatan kemarin biasa saja kita anggap, nanti di Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) akan ada lagi perdebatan, silakan berargumentasi tetapi dengan santun, sopan dan adab," ungkapnya.
Baca juga: Pembukaan Rakerprov KONI Kaltim di Samarinda, Juga Pencanangan TC Mandiri Menuju PON 2024
Sementara itu Sekretaris Rakerprov KONI Kaltim Budhi Iriawan, mengatakan Rakerprov Sabtu (29/1/2022) lalu benar bahwa terhenti sejenak. Karena ada insiden suatu insiden yang kemudian ramai diperbincangkan.
"Nggak mungkin kita lanjutkan, begitu kita selesai clear yang bersangkutan (salah satu peserta) keluar, saya diberi kesempatan untuk menjawab, dan (Rakerprov) tetap dilanjutkan sampai selesai Komisi I disetujui oleh peserta pleno dalam hal ini semua peserta mayoritas," sebut Budhi Iriawan.
Komisi II pun hasilnya disetujui oleh peserta, lanjut Budhi Iriawan, setelah itu dibacakan hasil dari Rakerprov, dan baru ditutup oleh Ketua Umum KONI.
"Jadi tidak ada yang namanya tertunda atau tergantung pelaksanaan itu (Rakerprov), semua sampai selesai," tegasnya.
Terkait untuk melangkah ke Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI, masing-masing calon nantinya wajib mendapat dukungan 30 persen dari Pengprov cabor 10 pengurus kabupaten/kota dan badan fungsional.