Berita Nasional Terkini
TERUNGKAP Erdogan Positif Covid-19, Diduga Terpapar dari Orang Terdekat Presiden Turki, Omicron?
Terungkap Recep Tayyip Erdogan positif Covid-19, diduga terpapar dari orang terdekat presiden Turki, Varian Omicron?
TRIBUNKALTIM.CO - Kabar mengejutkan datang dari Turki, presiden Recep Tayyip Erdogan alias Erdogan positif Covid-19.
Diduga Erdogan terpapar dari orang terdekat presiden Turki.
Masih belum dipastikan apakah presiden Erdogan terpapar varian Omicron atau bukan.
Namun dari kabar terkini, kondisi kesehatan Erdogan stabil.
Ia dipastikan tidak mengalami gejala parah meski positif Covid-19.
Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Bukan Kerjasama Militer, Ini yang Dibahas Jokowi dan Presiden Turki Erdogan di Sela-sela G20
Baca juga: Jokowi dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Bertemu di G20 Roma, Ini Kerjasama yang Mereka Bahas
Untuk diketahui, presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Sabtu (5/2/2022), bahwa dirinya telah dites positif Covid-19.
Tapi, dia mengaku tidak mengalami gejala yang parah.
"Setelah mengalami gejala ringan, saya dan istri saya dinyatakan positif Covid-19, untungnya kami memiliki infeksi ringan, yang kami pelajari sebagai varian Omicron," kata presiden dalam tweet, dikutip dari AFP, Sabtu.
Sebelumnya, dua pejabat tinggi Turki yang bekerja dekat dengan Presiden Erdogan juga sempat dinyatakan positif Covid-19.
Dilansir dari Al Jazeera, Juru bicara Presiden Erdogan, Ibrahim Kalin, mengatakan pada Sabtu (31/10/2020) bahwa dia memiliki gejala Covid-19 ringan dan mendekati akhir perawatan.
Tapi, Kalin tidak membeberkan sudah berapa lama dirinya sakit.
Baca juga: NEWS VIDEO Tolak Pengungsi dari Afghanistan, Erdogan Tegaskan Turki Bukan Tempat Mengungsi
Komentarnya muncul beberapa jam setelah Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan bahwa dirinya, istri, dan putrinya dinyatakan positif terinfeksi virus corona setelah merasa tidak enak badan pada Senin (26/10/2020).
Mereka semua dirawat di rumah sakit.
“Syukurlah kami sedikit lebih baik,” kata Soylu. Sebelum pada April, Soylu dikritik karena mengumumkan lockdown virus corona selama akhir pekan pertama di Turki, hanya 2 jam sebelum diberlakukan, yang menyebabkan kekacauan di pasar.