Berita Nasional Terkini

KKB Papua Makin Mengkhawatirkan, Panglima TNI Beri Perintah Soal Penggunaan Senjata Anak Buahnya

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akhirnya turun tangan dalam penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua

Kolase Tribunnews.com/Jeprima Facebook The TPNPB News
KKB Papua Makin Mengkhawatirkan, Panglima TNI Ungkap Soal Penggunaan Senjata Anak Buahnya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akhirnya turun tangan dalam penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Bahkan, Jenderal Andika Perkasa memberikan perintah baru kepada anak buahnya, baik yang bertugas di Papua, maupun kepada jajaran TNI lainnya.

Respon ini dilakukan Jenderal Andika Perkasa, mengingat teror demi teror yang dilakukan KKB Papua sudah sangat mengkhawatirkan.

Perintah baru kali diharapkan dapat menumpas KKB Papua, dan seluruh anggota kelompok separatis kembali ke NKRI.

Jenderal Andika Perkasa menekankan kepada prajuritnya untuk gencar melakukan pembinaan teritorial.

Hal itu disampaikan Jenderal Andika Perkasa ketika memberikan arahan kepada para komandan satuan di Markas Kodam XVIII/Kasuari, Papua Barat beberapa waktu lalu.

Baca juga: Panglima TNI Andika Perkasa Utus Kopassus, Usai KKB Papua Ancam Bupati dan Tolak Program Pembangunan

Baca juga: Terungkap Siapa Sebenarnya KKB Papua & Apa Tujuannya Menebar Teror Hingga Jatuhnya Korban Jiwa

Baca juga: KKB Kirim Pesan Bernada Ancaman, Klaim Sebagai Korban Pelanggaran HAM & Minta TNI Tinggalkan Papua

Dalam kesempatan itu, Jenderal Andika Perkasa mengingatkan kepada para komandan satuan agar menyampaikan kepada para prajurit di bawah untuk terus melakukan pembinaan teritorial.

"Sampaikan ke mereka-mereka yang di bawah, untuk mengubah dan relatif kita lebih menyasar masyarakat. Kelompok-kelompok itu ada dan akan terus silih berganti sampai seperti di mana pun juga mereka berevolusi, bergerak, kemudian itu bukan masalah kita," kata Andika dikutip dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa, Jumat (4/2/2022).

Ia pun berharap dengan pembinaan teritorial tersebut, masyarakat merasa bahwa kehadiran TNI dibutuhkan.

"Masalah kita adalah secara perlahan tapi pasti semakin banyak masyarakat yang kemudian merasa bahwa kehadiran kita itu penting. Itu saja," terang dia, dilansir dari TribunPalu.com berjudul KKB Papua Makin Ganas, Panglima TNI Beri Perintah Terbaru: Sampaikan ke Mereka yang di Bawah.

Setelah memberikan arahan di Kodam XVIII/Kasuari, Andika kemudian melanjutkan kunjungannya ke Korem 181/Praja Vira Tama, Sorong, Papua Barat.

Di lokasi ini, Panglima TNI kembali memberikan arahan kepada para komandan satuan untuk meningkatkan pembinaan teritorial.

Baca juga: Kisah Dokter Jebolan UGM, Bertahan Hidup Puluhan Tahun di Tengah-tengah Keluarga KKB Papua

Menurutnya, pembinaan teritorial terhadap masyarakat perlu sering dilakukan.

"Itu yang harus terus sering enggak bisa hanya sekali saja, bahwa tugas mereka sekarang adalah tugas teritorial," imbuh dia.

Kumpulkan Komandan Prajurit Penjaga Perbatasan

Di video lain, Jenderal Andika Perkasa baru-baru ini memberikan peringatan tegas terkait pengamanan perbatasan di Papua.

Jenderal Andika Perkasa berharap peringatannya ini bisa dilaksanakan dengan baik oleh para anak buahnya.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu mengingatkan setiap prajurit selalu mengutamakan sikap humanis dan persuasif terutama yang sedang bertugas di daerah perbatasan Papua.

Baca juga: Teror KKB Papua Kian Mengkhawatrikan, Kelompok Teroris Putus Suplai Air & Bakar Rumah Adat

"Kalau misalnya ada pelintas batas yang tidak memiliki dokumen dan sebagainya, dan mereka tidak bersenjata kita tidak boleh menembak," kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa melalui kanal YouTube.

Hal itu disampaikan Panglima TNI kepada para komandan satuan dan komandan rayon militer yang ada di wilayah Yonif 755/Merauke, Papua.

Apalagi, kata Andika Perkasa, orang yang melintas itu belum tentu sengaja atau tidak tahu.

Ditambah lagi kondisi di perbatasan tidak ada pagar.

"Beritahu semua anggota jangan begitu mudah menggunakan senjata," ujar dia.

Menurutnya, pendekatan persuasif dan humanis harus selalu dikedepankan oleh setiap prajurit yang bertugas.

Akan tetapi, personel TNI tetap harus selalu waspada dan hati-hati dalam menjalankan tugas terutama di daerah perbatasan.

Baca juga: Gara-gara Cuitan Tentang KKB Papua di Twitter, Mahfud MD Jewer Said Didu

KKB Papua Kembali Lancarkan Teror

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali melakukan serangan brutal.

Kali ini, serangan KKB Papua dilancarkan di Pos Tigi, Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Sabtu (5/2/2022).

Akibat serangan itu, satu prajurit TNI mengalami luka akibat tertembak.

Korban tertembak adalah seorang anggota TNI beridentitas Prada Giyade Ramadhani Fattah.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, mengatakan aksi KKB tersebut dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 08.30 WIT.

"Setelah ada informasi penembakan yang dilakukan KKB, kemudian dua tim beranggotakan personel Satgas Kodim Yonif PR 328/DGH dari Pos Mamba tiba di Koramil 1705-08/Sugapa melakukan evakuasi," kata Aqsha dalam rilis yang diterima Tribun-Papua.com, Sabtu.

Baca juga: Gara-gara Cuitan Tentang KKB Papua di Twitter, Mahfud MD Jewer Said Didu

Setibanya di Koramil 1705-08/Sugapa, kata Aqsha, tim evakuasi kemudian menuju Pos Titigi untuk membantu proses evakuasi dari Pos Titigi menuju Pos Kotis Mamba.

“Korban evakuasi menggunakan Heli TNI AU dari Bandara Bilogai menuju Kabupaten Mimika,” ujarnya.

“Saat ini korban dalam penanganan di RSUD Mimika,”katanya.

Terkait luka tembak yang dialami Prada Giyade Ramadhani Fattah, kata Aqsha, luka tembak mengenai bagian pangkal paha kaki kanan tembus ke belakang dan saat ini dalam kondisi sadar.

"Kronologis kejadian penembakan terhadap Prada Giyade Ramadhani Fattah di pos Titigi masih dilakukan pendalaman,"tambah dia. (*)

Berita Nasional Terkini

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved