Berita Nasional Terkini

Fakta Terbaru Konflik Desa Wadas Bener Purworejo, Ada Apa dengan Batu Andesit hingga IPL dari Ganjar

Terjawab sudah ada apa dengan Desa Wadas! sejumlah fakta terbaru seputar ada apa dengan batu Andesit hingga IPL yang diterbitkan Ganjar.

Editor: Doan Pardede
tangkap layar akun Instagram, @wadas_melawan
Warga Desa Wadas, Purworejo yang menolak tambang menjadi bagian dari proyek bendungan Bener. Terjawab sudah ada apa dengan Desa Wadas! sejumlah fakta terbaru seputar kericuhan di Desa Wadas Bener Purworejo terkuak, ada apa dengan batu Andesit hingga IPL yang diterbitkan Ganjar. 

Lalu, mengapa terjadi kericuhan?

Kericuhan diawali dengan pengepungan Desa Wadas oleh ratusan aparat gabungan TNI dan Polri bersenjata lengkap, Selasa (8/2/2022).

Mereka berdalih datang untuk membantu BPN mengukur lahan yang akan dijadikan tambang andesit.

Namun, bentrokan dengan warga yang menolak penambangan di Desa Wadas tak terhindarkan.

Sebanyak 64 warga ditangkap oleh aparat dan digelandang ke Polres Purworejo, sebelum akhirnya dibebaskan pada Rabu.

Mengapa warga menolak penambangan andesit?

Sebagian warga Desa Wadas menolak penambangan batu andesit yang akan digunakan untuk pembangunan Bendungan Bener.

Untuk diketahui, batu andesit yang dijadikan material pembangunan Bendungan Bener, diambil dari bukit Desa Wadas.

Penambangan batu andesit inilah yang ditolak oleh warga.

Mereka menganggap penambangan tidak sekadar mematikan mata pencarian sebagian besar warga, tetapi juga merusak lingkungan yang bisa mengancam keselamatan nyawa warga Wadas dan sekitarnya,

Siswanto (30), warga Desa Wadas, mengatakan, perbukitan Wadas termasuk daerah penyangga Bedah Menoreh.

Baca juga: Polisi Bersenjata Geruduk Desa Wadas, Tangkap Puluhan Warga Bawa Sajam, Banyak Pihak Bereaksi Keras

Hal itu juga telah disebutkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Purworejo.

"Perbukitan Wadas itu penyangga Bedang Menoreh yang rawan bencana, terutama tanah longsor. Jadi tidak bisa jadi penambangan. Akan tetapi, entah bagaimana RTRW berubah kalau kawasan Wadas boleh ditambang," ujar Siswanto melalui sambungan telepon, Rabu.

Pemerintah dianggap sudah menerobos aturan-aturan yang justru tidak memihak pada keselamatan warga.

Menurutnya, masyarakat Wadas secara turun-temurun sudah memahami kondisi daerahnya, bahkan jauh sebelum ada kajian analisis dampak lingkungan (amdal).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved