Virus Corona di Berau

Kasus Covid-19 di Berau Semakin Tinggi, Sulit Tekan Klaster Perjalanan

Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, kembali merilis temuan kasus aktif harian di Bumi Batiwakkal, julukan Kabupaten Berau

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi, menuturkan, capaian vaksinasi di Bumi Batiwakkal, julukan Kabupaten Berau, mencapai 90 persen dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua, baru menyentuh angka sekira 70 persen, Rabu (23/2/2022).  

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, kembali merilis temuan kasus aktif harian di Bumi Batiwakkal, julukan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Tambahan kasus baru sejak kemarin sebanyak 136 kasus. Jumlah itu membuat kasus aktif berada di angka 482 kasus.

Kepala Dinkes Berau, Iswahyudi mengatakan, lonjakan kasus terjadi dalam waktu empat pekan.

Dari Desember 2021 naik menjadi 400 persen. Masih didominasi pelaku perjalanan dan berujung pada transmisi lokal.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Berau, Polres Gelar Tes Acak di Perbatasan Berau-Kutai Timur

Baca juga: Dinas Pendidikan Berau Sebut Pembelajaran Jarak Jauh untuk Zona Merah Mulai Besok

Baca juga: GAWAT, Kasus Positif Covid-19 Tembus 510 Orang di Kaltim, 7 Kabupaten/Kota Berstatus Zona Merah

“Rekor gelombang tiga di tahun ini,” ucapnya kepada TribunKaltim.co pada Rabu (23/2/2022)

Meskipun terus mengalami kenaikan, namun pihaknya tidak ingin gegabah dengan membuka Rumah Sakit Darurat (RSD) eks Hotel Cantika Swara.

Dikarenakan, ruangan isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai masih tersedia dan banyak pasien yang isolasi mandiri.

“Gejalanya ringan. Yang ditekan adalah angka kematiannya,” ujarnya.

Baca juga: Pemkab Berau Siapkan Belanja Tidak Terduga Rp 40 Miliar untuk Penanggulangan Covid-19

Lanjutnya, capaian vaksinasi di Bumi Batiwakkal, julukan Kabupaten Berau, mencapai 90 persen dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua, baru menyentuh angka sekira 70 persen.

Menurut Iswahyudi, vaksin yang diberikan mampu meredam efek dari virus Covid-19. Sehingga, daya tahan tubuh menjadi lebih kebal.

“Kita terselamatkan karena sebagian warga yang terpapar sudah vaksin. Meskipun ada yang belum vaksin juga,” ucapnya.

Tekanan terhadap klaster perjalanan cukup sulit dikendalikan.

Sebab, arus keluar masuk seseorang dari luar daerah tidak mudah dibendung. Tentu menjadi masalah yaitu kesadaran diri para pelaku perjalanan.

Kebanyakan enggan melakukan isolasi mandiri atau minimal melakukan swab antigen.

“Sebenarnya simpel. Swab antigen, meskipun tidak ada gejala apapun. Setidaknya mencegah,” lanjutnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved