Berita Bontang Terkini

Kemenag Bontang Mulai Berlakukan Aturan Pengeras Suara di Masjid

Kantor Kementerian Agama atau Kemenag Bontang resmi memberlakukan aturan baru terkait pedoman pengeras suara di Masjid dan Mushola. 

Penulis: Ismail Usman | Editor: Mathias Masan Ola
HO/KEMENAG RI
ILUSTRASI PENGERAS SUARA MASJID - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengeluarkan Surat Edaran yang mengatur tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala. Salah satu poinnya melarang penggunaan pengeras suara luar saat Shalat Tarawih dan Tadarus Al-Quran. HO/KEMENAG RI 

“Misalnya terkait saat adzan dan iqomah menggunakan pengeras suara luar dan saat shalat menggunakan speaker dalam. Itu sudah kita terapkan,” ujarnya.

Baca juga: ATCS Dishub Samarinda Mulai Diaktifkan di Beberapa Persimpangan, Gunakan Pengeras Suara

Sebagai informasi, berikut tata cara penggunaan pengeras suara yang diatur dalam SE:

1. Waktu shalat subuh, sebelum adzan pada waktunya, pembacaan Al-Qur'an atau shalawat/tarhim dapat menggunakan pengeras suara luar dengan jangka waktu paling lama 10 menit. Dan pelaksanaan shalat Subuh, zikir, doa, dan kuliah Subuh menggunakan pengeras suara dalam.

2. Waktu shalat Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya sebelum adzan pada waktunya, pembacaan Al-Qur'an atau shalawat/tarhim dapat menggunakan pengeras suara luar dengan jangka waktu paling lama 5 menit. Dan sesudah adzan dikumandangkan, yang digunakan pengeras suara dalam.

3. Jumat, sebelum adzan pada waktunya, pembacaan Al-Qur'an atau shalawat/tarhim menggunakan pengeras suara luar dalam jangka waktu paling lama sepuluh menit. Dan penyampaian pengumuman mengenai petugas Jum'at, hasil infak sedekah, pelaksanaan Khutbah Jum'at, shalat, zikir, dan doa, menggunakan pengeras suara dalam.

4. Pengumandangan adzan menggunakan pengeras suara luar.

5. Kegiatan syiar Ramadhan, gema takbir Idul Fitri, Idul Adha, dan upacara hari besar Islam: 

Baca juga: Sembunyikan Sabu dalam Pengeras Suara, Pria di Bontang Diciduk Polda Kaltim

Untuk Penggunaan pengeras suara di bulan Ramadhan baik dalam pelaksanaan Salat Tarawih, ceramah/kajian Ramadhan, dan tadarus Al-Qur'an menggunakan pengeras suara dalam.

Kemudian takbir pada 1 Syawal/10 Zulhijjah di Masjid atau Musala menggunakan pengeras suara luar sampai dengan pukul 22.00 waktu setempat dan dapat dilanjutkan dengan pengeras suara dalam.

Selanjutnya Pelaksanaan Shalat Idul Fitri dan Idul Adha dapat dilakukan dengan menggunakan pengeras suara luar.

Untuk takbiran Idul Adha di hari Tasyrik pada tanggal 11 sampai dengan 13 Zulhijjah dapat dikumandangkan setelah pelaksanaan Shalat Rawatib secara berturut-turut dengan menggunakan pengeras suara dalam.

Dan yang terakhir upacara peringatan Hari Besar Islam atau pengajian menggunakan pengeras suara dalam. Kecuali pengunjung tablig melimpah ke luar arena Masjid atau Mushola dapat menggunakan pengeras suara luar. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved