Berita Mahulu Terkini

Panjang Runway Bandara di Ujoh Bilang Kabupaten Mahulu 1.600 Meter, Bisa Didarati Pesawat ATR-72

Pemkab Mahakam Ulu di bawah kepemimpinan Bupati Bonifasius Belawan Geh, berencana membangun bandar udara kini mendekati kenyataan

Penulis: Febriawan | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIAWAN
Kepala Dishub Mahulu Fransiskus Xaverius Lawing. TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIAWAN 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG –  Pemkab Mahakam Ulu di bawah kepemimpinan Bupati Bonifasius Belawan Geh, berencana membangun bandar udara kini mendekati kenyataan, bukan sekedar wacana. 

Pembangunan Bandara di Ujoh Bilang, dipastikan bisa terlaksana. Sebab proses izin dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, telah diterbitkan. 

Berdasarkan dari durasi, waktu proses tahapan untuk terbangunnya Bandara di Mahulu, tergolong sangat cepat. Sebab dari 21 tahapan yang ada, sejak 2017 dimulai awal tahapan, pada 2022 semua tahapan ini sudah selesai.

Master-plan atau perencanaan landasan pacu atau runway bandara Ujoh Bilang, Kabupaten Mahakam Ulu didesain dapat dilalui pesawat penumpang bermesin twin-turbodrop  jenis ATR-72.

Kepala Dinas Perhubungan Mahulu, Fransiskus Xaverius Lawing mengatakan panjang runway 1.600 meter, “Kita memang targetkan pesawat yang ke bandara Ujoh Bilang ini jenis ATR-72,” ungkapnya.

Baca juga: Kadishub Sebut Proses Perizinan Pembangunan Bandara Mahulu Selesai Oktober Ini

Baca juga: Kepiawaian Bupati Yakinkan Pusat, Izin Keluar Cepat dan Tuntas, Bandara Mahulu Dibangun Tahun Depan

Baca juga: Pembangunan Bandara IKN di Penajam Butuh Lahan Sepajang 3 KM untuk Landasan Pacu

Landasan pacu atau runway bandara ini didesain  memiliki panjang 1.600 meter. Dengan jarak runway seperti itu sangat ideal untuk pesawat jenis ATR-72 yang memiliki daya angkut 70-an penumpang mendarat maupun terbang.

Ia menjelaskan, bahwa pada awal rencana  landasan pacu bandara Ujoh Bilang akan dibangun sepanjangan 1.300 M. Jelas dengan panjang runway seperti itu hanya bisa lalui dengan pesawat tertentu saja.

Namun setelah Dishub melakukan koordinasi dengan pusat, akhirnya panjang runway ditambah. Dari 1.300 jadi 1.600 meter.

“Bila 1.300 itu hanya bisa jenis ATR-42  sementara populasi pewasat ini susah sangat jarang. Jadi kita tambahkan jadi 1.600 meter untuk pesawat ATR-72,” tegasnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved