Berita Kaltim Terkini
KPw BI Kaltim Ungkap Covid-19 Pengaruhi Deflasi, Selain Penyumbang Lainnya Seperti Minyak Goreng
Deflasi di Kalimantan Timur, menurut Kantor Perwakilan Bank Indonesia atau KPw BI pada Februari 2022 juga dipengaruhi kasus Covid-19 di Benua Etam
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Deflasi di Kalimantan Timur, menurut Kantor Perwakilan Bank Indonesia atau KPw BI pada Februari 2022 juga dipengaruhi kasus Covid-19 di Benua Etam.
Meningkatnya kasus Covid-19 mempengaruhi pergerakan harga kebutuhan pokok, sehingga di bulan Februari terjadi deflasi (penurunan harga) 0,34 persen ketimbang Januari.
"Permintaan masyarakat terhadap komoditas pangan relatif terbatas, seiring kembali meningkatnya kasus Covid-19 di Kaltim di tengah upaya pemerintah yang konsisten menekan harga minyak goreng," ujar Kepala BI Perwakilan Provinsi Kaltim Ricky Perdana Gozali di Samarinda, Senin (7/3/2022).
Deflasi yang tercatat pada Februari sebesar 0,34 persen, antara lain kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami deflasi 1,26 persen (mtm).
Setelah bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 2,24 persen (mtm).
Baca juga: Stok Minyak Goreng 240 Liter di Penajam, Habis Dibeli Warga dalam Sekejap
Baca juga: NEWS VIDEO Stok Minyak Goreng Kembali Tersedia 240 Liter, Sejam Habis Dibeli Warga
Baca juga: Minyak Goreng Satu Harga Sulit Ditemukan di PPU, Dinas Pangan Akui Ada Disparitas Harga
Melihat berdasar komoditasnya, minyak goreng, cabai rawit dan ikan layang, merupakan komoditas utama penyumbang deflasi Kaltim pada Februari.
Selain itu, kelompok transportasi turut mengalami penurunan harga, setelah normalisasi permintaan pasca libur akhir tahun.
"Kelompok transportasi tercatat mengalami deflasi sebesar 0,17 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 0,73 (mtm)," sebutnya.
Ricky Perdana Gozali menerangkan, penurunan pada kelompok transportasi utamanya disebabkan terbatasnya permintaan seusai momen libur akhir tahun.
Serta kembali meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia, sehingga masyarakat cenderung membatasi mobilitas atau aktivitas bepergian ke luar daerah.
Baca juga: Pantauan Dinas Perdagangan PPU Tak Ditemukan Penimbunan Minyak Goreng di Penajam dan Babulu
Ke depan, lanjut Ricky Perdana Gozali, pantauan pasokan komoditas pangan ke Kaltim juga perlu terus dilakukan secara rutin, untuk meminimalisir adanya risiko gangguan distribusi pasokan.
Karena terlihat masih tingginya level Covid-19 di berbagai wilayah sentra produksi. Serta peningkatan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Sinergi dan kordinasi dalam kerangka Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Kaltim juga terus dilakukan, agar menjaga stabilitas inflasi tidak melonjak.
Pada Februari 2022, diungkapkan Ricky Perdana Gozali, TPID Kaltim aktif melakukan pengendalian inflasi daerah melalui pelaksanaan rapat koordinasi pemantauan program kerja triwulan IV-2021, termasuk melakukan penyusunan peta jalan TPID Kota Samarinda tahun 2022-2024.
"TPID Provinsi Kaltim juga menyelenggarakan rapat koordinasi untuk penyusunan peta jalan pengendalian inflasi 2022-2024. Penyusunan dilakukan bersama-sama dengan seluruh TPID kabupaten/kota di Kaltim," pungkas Ricky Perdana Gozali. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.