Berita Internasional Terkini
Pernyataan Keras PM Pakistan, Tolak Ajakan Mengutuk Invasi Rusia ke Ukraina, Apakah Kami Budakmu?
PM Pakistan Imran Khan menolak ajakan dunia Internasional mengutuk invasi Rusia ke Ukraina. Imran Khan juga bereaksi keras, apakah kami budakmu?
TRIBUNKALTIM.CO - Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Kharn menolak seruan sejumlah negara yang mengajak negaranya untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
PM Pakistan, Imran Khan bahkan bereaksi keras terhadap ajakan negara-negara tersebut.
Imran Khan juga mengecam sejumlah negara yang telah meminta Pakistan untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
Tak ketinggalan, Imran Khan menyebut negara-negara tersebut memperlakukan negaranya seperti budak.
Sebanyak 22 diplomat asing di Islamabad pekan lalu, merilis sebuah surat bersama yang menyerukan kepada Pemerintah Pakistan untuk mendukung resolusi PBB yang mengutuk serangan Rusia di Ukraina.
Dilansir dari The Hill, Minggu 6 Maret 2022, di antara sejumlah diplomat tersebut, banyak di antaranya yang mewakili negara-negara anggota Uni Eropa.
Para diplomat dalam suratnya menulis, "Sebagai kepala misi untuk Republik Islam Pakistan, kami mendesak Pakistan untuk bergabung dengan kami dalam mengutuk tindakan Rusia."
Dalam pemungutan suara resolusi PBB tersebut, Pakistan menjadi salah satu negara yang abstain.
Baca juga: TRAGIS! Mariupol Jadi Kota Mati di Ukraina, Terkepung Tanpa Listrik & Air, Ini yang Dilakukan Rusia
Sejumlah negara yang abstain dalam pemungutan suara resolusi PBB untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina adalah Pakistan, China, India dan Iran.
"Apa pendapatmu tentang kami?
Apakah kami budakmu bahwa apa pun yang kamu katakan, kami akan lakukan?" kata Imran Khan, PM Pakistan seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
"Saya ingin bertanya kepada duta besar Uni Eropa: Apakah Anda menulis surat seperti itu ke India?" tambah Imran Khan yang merujuk bahwa India juga abstain dalam pemungutan suara.
Beberapa hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan serangan ke Ukraina, Imran Khan mengunjungi Moskwa untuk kunjungan kenegaraan selama dua hari.
"Kami berteman dengan Rusia, dan kami juga berteman dengan AS. Kami berteman dengan China dan Eropa.
Kami tidak berada di kubu mana pun," kata Imran Khan.