Berita Nasional Terkini
Seorang Siswi SMP di Blitar Korban Pencabulan Hingga Hamil 5 Bulan, Dilakukan Perulang-ulang
eorang siswi kelas 1 SMP di Kabupaten Blitar, Jawa Tengah sedang hamil lima bulan. Ia merupakan korban pencabulan yang dilakukan seorang kakek
TRIBUNKALTIM.CO- Seorang siswi kelas 1 SMP di Kabupaten Blitar, Jawa Tengah sedang hamil lima bulan.
Ia merupakan korban pencabulan yang dilakukan seorang kakek yang bernisial Rsr (50).
Karena itu, orangtua korban tidak terima sehingga melaporkan kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur itu ke Polres setempat.
Akibat perbuatannya ini, ayah tiga anak termasuk pria terpandang di desanya diamankan di Mapolres Blitar, Sabtu (12/3/2022) perang kemarin.
"Sudah diamankan setelah diperiksa kemarin. Dan, ia mengakuinya atas laporan korban," kata Iptu Udiono, Kasubag Humas Polres Blitar, Minggu (13/3/2022).
Dari pengakuan korban, kasus yang membuat viral di desa itu terjadi pertama kali itu sekitar bulan Agustus 2021 lalu. Itu bermula dari kebiasaan korban, yang sering beli jajan ke rumah pelaku.
Baca juga: Pelaku Pencabulan ke Santriwati, Pimpinan Ponpes di Tenggarong Jadi Tersangka
Baca juga: Dugaan Pencabulan Pimpinan Ponpes di Tenggarong, Besok Polres Kukar Lakukan Gelar Perkara
Baca juga: Dijatuhi Hukuman 4 Tahun Kasus Pencabulan, Oknum Polisi Berpangkat AKBP di Jambi Akan Penjara
Baca juga: Gadis Keterbelakangan Mental Dirudapaksa Ayah Tiri hingga Hamil, Terungkap saat Korban Pendarahan
Pelaku itu cukup terpandang di desanya karena selain dianggap orang yang mampu secara ekonomi juga punya usaha toko yang cukup besar di rumahnya. Yakni, berjualan berbagai macam kebutuhan rumah tangga dan dapur, di antaranya sembako.
Karena rumah korban itu bersebelahan dengan rumah pelaku atau hanya selisih beberapa rumah, sehingga antara keduanya--korban dan pelaku kenal baik.
"Awalnya, pengakuan korban, dirinya beli jajan ke rumah pelaku. Saat itu, rumahnya sepi karena istrinya lagi tak ada," ujarnya.
Saat korban beli jajan, entah sudah dibatin sebelumnya atau mendadak ada setan yang mempengaruhinya, pelaku punya niat jahat.
Ketika korban beli jajan ke tokonya, tidak dilayani namun diajak ke dalam rumahnya.
Alasannya, di dalam rumahnya itu lebih banyak bahkan ada banyak pilihan jajan yang disuka.
Dasar anak-anak, yang masih lugu dan tak tahu kalau itu hanya perangkap pelaku, sehingga korban menurut saja.
Begitu korban masuk ke dalam rumah dan kebetulan tak ada pembeli di tokonya, nafsu pelaku kian di ubun-ubun.