Meninggal Usai Cari Minyak Goreng

Diduga Kelelahan, Ibu di Samarinda Meninggal usai Antre Minyak Goreng di 3 Swalayan, Punya Asma

Rupanya, Rita Riyani (49) yang tewas akibat kelelahan mengantre sempat mendapatkan 6 liter minyak goreng di tiga supermarket yang disinggahinya.

Penulis: Rita Lavenia |
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Salah satu pusat grosiran di Samarinda, tempat Rita Riyani mengantre membeli minyak goreng sebelum ambruk pada Minggu (13/3/2022) lalu. TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA 

"Kalau ada sisanya dijual juga kepada tetangga sekitar yang memerlukan minyak goreng," tutur Misran.

Mahadi (50), kakak dari Misran, juga menerangkan sehari-harinya iparnya tersebut bukanlah pedagang asongan, melainkan pelaku usaha yang menjual kasur.

"Hanya saja karena minyak langka, almarhum sering membantu keluarga untuk mencarikan minyak goreng," ujarnya.

Baca juga: Detik-Detik Ibu di Berau Meninggal Saat Antre Minyak Goreng, Mengeluh Sakit Dada

"Jadi yang dijual ke orang lain itu jarang. Lebih sering dipakai untuk pribadi saja," ucapnya.

Saat ini jenazah IRT beranak 4 tersebut sudah dikebumikan di pekuburan Muslim, Suryanata Pukul 16.00 WITA. \

Diberitakan sebelumnya, diduga kelelahan gara-gara kesulitan mencari minyak goreng, seorang warga Samarinda, Kalimantan Timur meninggal dunia.

Satu lagi warga Kalimantan Timur meninggal dunia gara-gara kesulitan mencari minyak goreng.

Sulitnya mendapatkan minyak goreng membuat warga Kota Samarinda, Kalimantan Timur rela mengantre berjam-jam di setiap swalayan yang ada.

Warga masyarakat yang didominasi oleh kaum ibu-ibu ini bahkan rela berkeliling di setiap sudut kota tanpa memperdulikan rasa lelah, kantuk dan lapar demi mendapatkan minyak goreng.

Baca juga: Baru Menikah Lagi, Bupati Berau Berduka, Warganya Meninggal Usai Pingsan Saat Antre Minyak Goreng

Nahasnya, salah seorang warga di Jalan Suryanata, RT 18, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu harus meregang nyawa saat tengah berupaya mengantre di salah satu pusat grosiran di Samarinda, Minggu (13/3/2022).

Setelah sempat menjalani perawatan di RSUD AW Syahranie, nyawa korban yang diketahui bernama Rita Riyani (49) ini pun tak tertolong pada Selasa (15/3/2022) sekira pukul 11.00 Wita.

Menurut keterangan Mahadi (50), ipar korban, perempuan yang meninggalkan 1 suami dan 4 anak tersebut memang sempat berkeliling ke beberapa swalayan setempat.

Namun karena tidak kunjung dapat, Rita Riyani pun akhirnya memutuskan ikut mengantre di salah satu pusat grosiran yang berada di Jalan AW Syahranie, Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Ulu.

"Dari pagi beliau antre di setiap swalayan itu. Nah pas sampai di swalayan besar yang di Air Hitam itu, dia ambruk," jelas Mahadi kepada media saat ditemui di rumah duka.

Ia mengungkapkan bahwa korban memang memiliki riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved