Berita Nasional Terkini
Maman Abdurrahman Ungkap Minyak Goreng Langka karena Kemendag Kaget Saat Harga Kelapa Sawit Naik
Solusi penanggulangan kelangkaan minyak goreng oleh pemerintah belum terlalu memberikan dampak yang signifikan di masyarakat
TRIBUNKALTIM.CO - Solusi penanggulangan kelangkaan minyak goreng oleh pemerintah belum terlalu memberikan dampak yang signifikan di masyarakat.
Itu berdasarkan realitas di lapangan, di mana warga masih saja harus mengantri untuk mendapatkan minyak goreng sekalipun harganya di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman saat menjadi bintang tamu di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang dipandu Karni Ilyas ikut memberikan tanggapan terkait fenomena yang sedang di hadapi masyarakat Indonesia saat ini.
Maman Abdurrahman menjelaskan bahwa ia melihat kondisi ini dalam dua sisi pendekatan, yaitu pendekatan dari Komisi VII DPR terkait energi dan sari segi realitas minyak goreng.
Baca juga: Minyak Goreng Langka, Irma Suryani Sentil Pemerintah Saat Tampil di ILC: Belajar dong dari Malaysia!
Disampaikan Maman Abdurrahman kalau dulunya sebagai Dapil Kalimantan Barat setiap turun ke lapangan pasti sering mendengarkan keluhan masyarakat tentang kelapa sawit.
Lantaran itu, ia dan jajarannya melakukan optimalisasi dan pemanfaatan kelapa sawit dengan menggunakan program B1O yang kemudian berkembang jadi B20 sampai pada B30.
"Kepentingan kita itu hanya dua, bagaimana petani bisa survive di tengah karga komiditas kelapa sawit yang turun, lalu yang kedua adalah targetnya menekan account defisit," kata Maman Abdurrahman dikutip dari Indonesia Lawyers Club, Selasa (15/3/2022).
Tidak dipungkiri Maman Abdurrahman kalau program yang dicanangkan itu ternyata memberikan manfaat yang cukup signifikan, salah satu contohnya sampai hari ini adalah harga kelapa sawit naik.
Dan menurutnya hal itu sebuah berkah bagi petani kelapa sawit.
Baca juga: Tampil di ILC, Oke Nurwan Ungkap Penyebab Minyak Goreng Langka Meski Sudah Distribusi 2 Kali Lipat
Lantaran harga kenaikan kelapa sawit yang menguntungkan sebagian petani, namun justru minyak goreng langka, diakui Maman Abdurrahman kalau permasalahanya terletak pada positioning atau strategi kementerian perdagangan yang tidak siap untuk mengantisipasi kenaikan harga kelapa sawit.
"Ketidakmampuan kementerian perdagangan dalam mengantisipasi atau melakukan market intelligence terhadap potensi kenaikan harga minyak goreng ini," ujar Maman Abdurrahman.
"Ini yang memang jadi permasalahan pertama. Akhirnya seakan-akan kementerian perdagangan kayak gagap dengan keadaan kayak begini gitu loh," tambah Maman Abdurrahman.
Karena kekagetan kementerian perdagangan hadapi masalah ini, kemudian disebutkan Maman Abdurrahman kalau akhirnya berimplikasi pada distribusi.
Baca juga: Tampil di ILC, Faisal Basri Klaim Permenaker JHT Diterbitkan karena Utang Pemerintah Makin Banyak
Bagi Maman Abdurrahman, solusi agar kelangkaan minyak goreng dapat teratasi adalah pemerintah dalam hal ini kementerian perdagangan sadar dari kekagetannya pada harga kelapa sawit.
"Kritikan yang diberikan DPR oleh semua pihak ini, kan dalam rangka untuk membangunkan, menyadarkan kekagetan kementerian perdagangan," beber Maman Abdurrahman.