Berita Kukar Terkini
Bupati Edi Damansyah Rapat Bersama Perusahaan-perusahaan CPO di Tenggarong Kukar
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya menyediakan kebutuhan dasar masyarakat Kukar,
Penulis: Aris Joni | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya menyediakan kebutuhan dasar masyarakat Kukar, Provinsi Kalimantan Timur.
Terutama kebutuhan ketersediaan minyak goreng yang belakangan ini langka dan mahal.
Bahkan Bupati Kukar, Edi Damansyah langsung melakukan koordinasi mendadak bersama beberapa Dinas terkait di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Juga bersama camat Tenggarong dan Muara Badak serta beberapa perusahaan CPO.
Baca juga: Maman Abdurrahman Ungkap Minyak Goreng Langka karena Kemendag Kaget Saat Harga Kelapa Sawit Naik
Baca juga: MAKI Menduga Eksportir Nakal Kirim CPO ke Luar Negeri Melebihi Kuota, Stok Dalam Negeri Terganggu
Baca juga: Harga Minyak Goreng Belum Juga Turun, Tanda Kemendag Telah Dapat Rarpor Merah
Di antaranya PT. Kutai Refinery Nusantara (KRN), PT. Tritunggal Sentra Bhuana dan PT. Rajawali Nusindo serta perusahaan BUMD Kukar yakni PT. KSDE.
Pertemuan tersebut kata Edi, untuk menyikapi kondisi distribusi minyak goreng yang akan dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut ke wilayah Kukar dalam waktu dekat ini.
Ia menjelaskan, dari beberapa pembahasan, salah satunya berbicara basis data.
Ada basis data yang menggunakan Kartu Keluarga (KK) yang sekitar dua bulan terakhir ini pemkab Kukar mendata ada sekitar 243.862 KK.
Sementara, untuk data pelaku usaha UMKM yang berjualan keliling, seperti penjual goreng-gorengan dan sebagainya terdapat sekitar 20 ribu pelaku usaha.
Baca juga: DPR RI Ingin Pemerintah Segera Atasi Kelangkaan Minyak Goreng, Larang Ekspor CPO
"Dengan asumsi konsumsi perbulannya itu sekitar lima liter,. Sehingga kita butuh sekitar 1.219.310 liter perbulan," ujarnya saat ditemui TribunKaltim.co di Rumah Jabatannya, Rabu (16/3/2022).
Selain berbasis data Kepala Keluarga, ucap dia, adapula sistem yang digunakan berbasis data rumah tangga.
Di Kukar terdapat sekitar 2009 rumah tangga dengan kebutuhan 1,6 liter per minggu.
"Jadi kalau ditarik kebutuhan per minggu sekitar 2008 liter, sedangkan kalau sebulannya itu 832 liter, dari gambaran itu tadi," katanya.
Ia menjelaskan, persiapan distribusi tersebut sudah berproses dan untuk menyambut kelancaran, pihaknya sudah melakukan diskusi antara PT. Rajawali dan PT. KTN serta PT. KSDE.
Baca juga: Walikota Andi Harun Soroti Grosir karena Ada Warga Samarinda Wafat Usai Antre Minyak Goreng
"Sudah ada pembicaraan tadi soal persiapan distribusinya," tuturnya.