Berita Nasional Terkini

Empat Manfaat Mangrove Secara Ekonomi Bagi Kaum Perempuan

Siapa sangka, tanaman mangrove yang tumbuh di kawasan payau bukan sekedar hidup bertumbuh biak. Ternyata memiliki banyak manfaat

Editor: Budi Susilo
TRIBUNBALI/ZAENAL NUR ARIFIN
Ilustrasi Mangrove di Bali. Mangrove, berdasarkan kajian BRGM, merupakan tanaman yang kaya fungsi, sehingga pemerintah penting untuk memperhatikannya. Seperti di Graha Indah, Balikpapan bisa jadi lokasi ekowisata yang memberi manfaat raih cuan ekonomi. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Siapa sangka, tanaman mangrove yang tumbuh di kawasan payau bukan sekedar hidup bertumbuh biak. Ternyata memiliki banyak manfaat. 

Selain berguna bagi kelestarian lingkungan agar tetap 'bumi sehat', keberadaan mangrove juga berfaedah bagi yang lainnya, terutama bagi kalangan perempuan.  

Hal itu terungkap saat ada diskusi bersama Sekretaris Utama BRGM Ayu Dewi Utari dalam keterangannya yang dimuat dalam Tribunnews.com pada Rabu (16/3/2022). 

Pada 2020 pemerintah membentuk Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) melalui Peraturan Presiden Nomor 120 tahun 2020.

Baca juga: Pohon Besar Tumbang di Objek Wisata Mangrove Penajam

Baca juga: Kaltim Dukung Percepatan Rehabilitasi Mangrove, Peroleh Manfaat Ekonomi dan Tangkal Tsunami

Baca juga: Pembangunan Gedung SMKN 7 Balikpapan Terhambat, Lahan Berada di Kawasan Mangrove

Badan ini merupakan kelanjutan dari Badan Restorasi Gambut (BRG) yang diinisiasi untuk menanggulangi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang disebabkan oleh gambut.

Mangrove, berdasarkan penuturan Sekretaris Utama BRGM Ayu Dewi Utari, merupakan tanaman yang kaya fungsi, sehingga pemerintah penting untuk memperhatikannya.

Selain bisa mencegah intrusi dan menyerap karbon 4 sampai 5 kali lebih banyak dari hutan tropis dataran, kata Ayu, mangrove bisa membantu masyarakat di sekitarnya untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi.

“Fungsi mangrove ini luar biasa, selain menyerap karbon, mencegah intrusi air ke daratan, mencegah abrasi, dan sebagainya, banyak bagian dari mangrove bisa diolah dan dijual,” ujar Ayu.

Baca juga: Hari Pohon Sedunia di Bontang, Tanam 1.000 Mangrove Daerah Taman Nasional Kutai Park Saleba

Dalam podcast yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Pengarusutamaan Gender (PUG) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), The Asia Foundation (TAF) ini, Ayu memaparkan empat manfaat mangrove secara ekonomi.

Pertama, dari banyaknya jenis mangrove, ada beberapa yang buahnya bisa dibuat sirup, kata Ayu.

Kedua, buah tersebut bisa pula diolah menjadi kecap.

“Buah mangrove itu bisa untuk sirup dan kecap. Dan ini kan bisa dijual nantinya. Tapi di antara keduanya yang populer sih yang sirup ya,” kata Ayu.

Ketiga, kulit batang mangrove bisa digunakan sebagai pewarna dan ini menurut Ayu adalah bawan warna yang berkualitas.

Baca juga: Jaga Ekosistem Mangrove, BRGM bersama Unmul Latih Warga Kembangkan Tambak Ramah Lingkungan

“Dari pewarna ini, di Surabaya sudah ada istilahnya batik mangrove,” ungkap Ayu.

Keempat, dari mangrove seseorang bisa pula membuat kopi dengan strategi tertentu, namanya kopi mangrove.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved