Berita Kubar Terkini
Target Turunkan Kasus Stunting, Pemkab Kutai Barat Gencar Sosialisasi Pencegahan Sampai di Kampung
Presiden Jokowi pada rapat melalui Zoom Meeting beberapa waktu lalu memberi arahan terkait aksi nasional penurunan angka kasus stunting di Indonesia
Penulis: Zainul | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Presiden Jokowi pada rapat melalui Zoom Meeting beberapa waktu lalu memberi arahan terkait aksi nasional penurunan angka kasus stunting di Indonesia,
Pemkab Kubar bersama Ketua TP-PKK Kubar melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) mulai menggiatkan sosialisasi penurunan kasus stunting hingga menjangkau wilayah perkampungan.
Kasus stunting di Kutai Barat pada tahun 2021 tercatat 15,8 persen, sementara untuk target penuruan kasus tersebut di tahun 2022 sebesar 13,50 persen.
Kepala Dinas P2KBP3A Kutai Barat dr Sukwanto mengatakan upaya percepatan penurunan stunting adalah sebuah tugas besar sehingga harus dilaksanakan secara bersama-sama oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa bahkan pemangku kepentingan bahkan juga masyarakat.
"Kabupaten Kutai Barat kita mempunyai angka prevalensi stunting pada tahun 2021 15,8 persen sementara untuk target kita tahun 2022 kita harus turun lagi targetnya menjadi 13,50 itu rencana atau target prevalensi stunting di kabupaten Kutai Barat," katanya, Kamis (17/3/2022).
Baca juga: Beri Edukasi Warga, DP2KBP3A Kubar Putar Film Pendek tentang Pencegahan Stunting di Kafe
Baca juga: Angka Stunting di Kaltim Turun di Posisi 22 Persen pada 2021, BKKBN akan Bentuk TPPS
Baca juga: Apa Itu Stunting pada Anak? Kenali Penyebab, Dampak dan Cara Mencegahnya
Dia juga meminta keterlibatan seluruh intansi terkait termasuk pemerintah Kampung untuk sama-sama mengambil bagian dan mendukung program penurunan kasus stunting tersebut.
"Kita berharap OPD terkait sama-sama secara stimulan akan terjun ke masyarakat dan membuat kegiatan yang ada hubungannya untuk penurunan angka stunting di kabupaten Kutai Barat," harapnya.
Tentu yang juga menjadi perhatian adalah beberapa kampung yang menjadi lokus itu menjadi pusat perhatian pemerintah daerah untuk bersama-sama menangani dan menanggulangi saudara, anak yang tercantumdalam daftar stunting tersebut.
Dia mengatakan program yang telah dilakukan Pemkab Kubar saat ini selaras dengan program nasional. Di Kutai Barat juga dibentuk tim pendamping keluarga dalam rangka mendeteksi pemetaan dan menemukan gejala-gejala yang sudah masuk dalam kategori stunting.
"Kita berharap program nasional akan dipadukan dengan program daerah sehingga dapat terlaksana di kabupaten hingga kampung dan keluarga-keluarga yang mengalami stunting.
Dan program yang sekarang sedang berjalan adalah tim pendamping keluarga, yaitu Bidan, Kader KB dan Kader PKK.
"Setiap bulan kita berikan pulsa 100.000 dan setiap kunjungan untuk calon pengantin, 2 kali kunjungan, kalau untuk ibu hamil 8 kali kunjungan, dan pasca persalinan 2 kali kunjungan jadi per kunjungan mereka mendapatkan Rp 10.000," pungkasnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.