Berita Samarinda Terkini
Walikota Andi Harun Ingin tak Ada Antrean Minyak Goreng, Distribusi akan Diatur di Tingkat RT
Pemerintah Kota Samarinda langsung mengambil langkah untuk mengatasi antrean minyak goreng di beberapa tempat di Kota Samarinda
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota Samarinda langsung mengambil langkah untuk mengatasi antrean minyak goreng di beberapa tempat di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Pada Rabu 16 Maret 2022, Walikota Samarinda, Andi Harun telah mengumpulkan seluruh pengelola swalayan dan grosir yang ada di Kota Samarinda untuk membahas masalah tersebut.
Walikota Andi Harun menginginkan agar dalam pembelian minyak goreng tidak lagi terjadi antrean yang dapat membahayakan warga.
Pasalnya, sebelumnya telah terjadi peristiwa meninggalnya seorang ibu setelah mengantre minyak goreng di salah satu grosir di Samarinda.
Baca juga: MAKI Menduga Eksportir Nakal Kirim CPO ke Luar Negeri Melebihi Kuota, Stok Dalam Negeri Terganggu
Baca juga: DPR RI Soroti Kebocoran Penjualan Minyak Goreng Murah ke Luar Negeri
Baca juga: Harga Minyak Goreng Belum Juga Turun, Tanda Kemendag Telah Dapat Rarpor Merah
"Kami menduga ada stok besar di dua tempat grosir di Samarinda, diduga ada kurang lebih 110.000 stok minyak di Indo Grosir dan 7.000 stok di Lotte Mart," bebera Andi Harun di balai kota pada Kamis (17/3/2022).
"Kita akan beri mereka pilihan karena kita duga mereka beli minyak goreng itu Rp. 12.000 per liter dan dijual dengan harga Rp 14.000, maka kita akan membeli dari mereka dengan harga Rp 14.000," imbuhnya.
Stok minyak goreng kemasan premium yang rencananya akan dibeli itu akan didistribusikan kembali kepada masyarakat dengan sistem yang akan diatur oleh pemerintah kota.
Maka masyarakat tidak perlu datang mengantre minyak goreng di swalayan dan grosir.
Baca juga: Kelangkaan Minyak Goreng di Samarinda, Pedagang Kecil Sampaikan Aspirasi
Karena distribusinya akan diatur sedemikian rupa agar bisa sampai hingga ke tingkat kelurahan dan RT.
"Kita menawarkan solusi saling menguntungkan, kita akan mendistribusikannya dengan pola seperti operasi pasar di kelurahan, kemudian kita juga menjual dengan harga yang sama Rp 14.000," paparnya.
Dari skema yang dijabarkan oleh walikota untuk mengatasi antrean itu, maka pemkot akan mengeluarkan biaya untuk membeli stok minyak goreng dari dua grosir besar di Samarinda itu.
Namun pemkot juga tidak mengambil untung karena harga jual yang dibanderol untuk satu liter minyak gorengnya juga masih dengan harga yang sama dengan harga beli.
"Walikota jadi jaminan atas pembayaran itu, karena kepentingan kita tidak ada lagi antrean yang membahayakan warga, dan ini untuk melindungi keselamatan warga negara," tegas mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim ini.
Baca juga: Terungkap Penyebab Minyak Goreng di Samarinda dan Balikpapan Langka dan Mahal, Begini Temuan KPPU
Walikota Andi Harun, mengemukakan pemkot akan menunggu respon dan tawaran itu dari pihak retail dan grosir yang hadir dalam pertemuan kemarin.
"Mudah-mudahan mereka bersedia atau kalau mereka tidak bersedia, kita harus memastikan pola penjualan mereka tidak lagi seperti sekarang," pungkasnya.