Berita Nasional Terkini
Jenderal Andika Perkasa Murka, Anak Buahnya Jadi Penyebab Penyerangan KKB Papua, 3 Prajurit Tewas
Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa dibuat geram dengan perbuatan anak buahnya, yang menyebabkan tiga prajurit TNI gugur
TRIBUNKALTIM.CO - Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa dibuat geram dengan perbuatan anak buahnya, yang menyebabkan tiga prajurit TNI gugur.
Tiga prajurit TNI yang gugur itu disebabkan karena serangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Namun, di balik serangan dari KKB Papua tersebut, ada peran anak buahnya yang mengakibatkan peristiwa berdarah itu sampai terjadi.
Sebagaimana diketahui, penyerangan yang dilakukan KKB Papua terjadi pada 27 Januar 2022 silam, di Pos Gome, Kabupaten Puncak.
Akibat serangan brutal yang dilakukan KKB Papua, tiga prajurit TNI tewas.
Atas kejadian itu, TNI melakukan penyelidikan dan didapati adanya kebohongan yang dilakukan Komandan Pos Gome yang bertindak selaku Komandan Kompi (Danki).
Baca juga: Kejar KKB Papua, Jenderal Andika Perkasa Kirim 400 Prajurit Rider Khusus & Bangun 2 Pos TNI Baru
Baca juga: Tembakan KKB Papua Ganggu Rapat yang Dipimpin Jenderal Andika Perkasa, Ini Tindakan Panglima TNI
Baca juga: NAIK PITAM! Bupati Lanny Jaya Tak Terima KKB Papua Habisi 8 Warga Sipil: Kalau Berani Sama TNI-Polri
Hal itu membuat Jenderal Andika Perkasa geram, dan memerintahkan jajarannya untuk memberikan hukuman yang setimpal terhadap oknum prajurit TNI tersebut.
Dari hasil penyelidikan, ternyata, komandan Pos Gome yang juga bertindak sebagai Danki, hanya ingin mendapatkan keuntungan materi.
Hal ini diungkapkan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat rapat bersama Puspom Mabes TNI dan Puspom AD seperti dikutip dari video yang diunggah di channel youtube-nya, Sabtu (19/3/2022).
Diakui Jenderal Andika Perkasa, penyerangan di Pos Gome yang menewaskan tiga prajurit TNI memang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Namun, dalam kejadian itu ada peran penggelaran di tempat yang tidak diperhitungkan dan disepelekan oleh Danki yang saat itu bertindak sebagai Komandan Pos (Danpos).
Ironisnya, setelah persitiwa itu, Danpos justru membuat laporan bohong kepada Komandan Batalyon (Danyon).
Baca juga: MARAH BESAR! Kepala Suku Abelom Kogoya Pernah Diancam Dibunuh Sama KKB Papua: Mereka Bukan Saudara
Hal ini terungkap setelah tim investigasi Kodam menemukan sejumlah kejanggalan dalam kronologis yang dilaporkan oleh Danpos.
"Ternyata, hasilnya berbohong. Yang terjadi bukan seperti yang dilaporkan. Yang terjadi sebenarnya disembunyikan oleh si Danki dari komandan batalyon," terang Jenderal Andika Perkasa.
Fakta ini membuat Jenderal Andika Perkasa geregetan.