Gaya Hidup
Kolektor Kartu Asal Balikpapan Rayhand, Pamer Kartu Yu-Gi-Oh! Mulai Harga Seribu hingga Jutaan
Siapa yang tidak mengenal Anime Yu-Gi-Oh!, anime tahun 90 an yang pertama kali tayang di Spacetoon ini merupakan anime yang sampai sekarang
Penulis: Amelia Mutia Rachmah | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN- Siapa yang tidak mengenal Anime Yu-Gi-Oh!, anime tahun 90 an yang pertama kali tayang di Spacetoon ini merupakan anime yang sampai sekarang masih menjadi favorit kalangan anak-anak maupun orang dewasa.
ANIME Yu-Gi-Oh adalah karya mangaka jepang bernama Kazuki Takahashi dimana anime tersebut, secara garis besarnya menceritakan tentang sebuah turnamen yang menggunakan kartu dimana kartu tersebut dapat keluar dan menyerang musuh satu sama lain.
Dikarenakan eksisnya anime tersebut, akhirnya Yu-Gi-Oh! merambat menjadi permainan kartu yang dilakukan di dunia nyata, seiring berjalannya waktu permainan tersebut berkembang menjadi sebuah turnamen.
Tidak dinyana turnamennya pun tersebar di seluruh dunia, tidak sedikit masyarakat Indonesia rela mengumpulkan, bahkan menekuni hobi koleksi kartu Yu-Gi-Oh! Demi ikut turnamen tersebut, ajang bisnis atau hanya sekadar mengoleksi semata.
Baca juga: Hobi Membaca Sejak TK, Sparrow Koleksi 700 Buku, Pinjamkan Gratis ke Seluruh Indonesia
Baca juga: Dokter Gigi Ini Berhasil Pecahkan Rekor Dunia Koleksi Tabung Pasta Gigi Terbanyak, Berapa Jumlahnya?
Baca juga: Punya Koleksi Puluhan Tamiya Mini 4 WD, Memed Bikin Trek Sendiri agar Bisa Main
Seperti yang dilakukan warga Balikpapan, Reyhand (24) yang telah sejak dulu terjun ke dunia koleksi kartu Yu-Gi-Oh! Dan juga mengikuti turnamen-turnamen yang ada di Balikpapan.
Laki-laki yang sering disapa Rey ini pertama kali mulai menyukai kartu Yu-Gi-Oh! Adalah ketika SMP kelas 9.
"Waktu itu masih belum kenal kartu ori, masih beli kartu-kartu di pasar tapi akhirnya ketemu orang-orang yang kolektor. Akhirnya tertarik" jelas Rey.
Rey menjelaskan mengenai bagaimana permainan kartu Yu-Gi-Oh! Dia mengatakan, permainan kartu ini memainkan otak dan bagaimana pemain harus mengatur strategi dengan baik agar bisa menang.
"Jadi di kartu-kartu ini, ada kartu yang menyediakan monster dengan status serangan berapa, dan kemampuannya apa yang bisa dipakai untuk menyerang, lalu ada kartu trap atau kartu jebakan, jadi kartu ini bisa dipakai untuk menjebak musuh sesuai dengan kemampuan tiap kartu.
Nah, si pemain ini diberikan yang namanya Life Points atau poin nyawa kalo Life Points nya habis... dia kalah" jelas Ray dengan semangat.
Ray mengaku pernah mengikuti turnamen dengan skala Kalimantan Timur yang diselenggarakan di Samarinda.
Turnamen tersebut mengundang seluruh pemain kartu Yu-Gi-Oh! Di seluruh Kalimantan untuk ikut unjuk gigi dan akan di kualifikasi dan mengikuti turnamen Nasional.
"Saya dapat juara 2 saat itu, namun yang ikut dikirim itu yang juara 1 nya saja. Tapi selain untuk turnamen juga untuk seru-seruan untuk ketemu sesama hobi dan ngumpulin kartu baru" jelasnya.
Ray menjelaskan bahwa di Balikpapan ini ada komunitas pemain kartu Yu-Gi-Oh! Yang bernama Bypass, komunitas ini dibuat semenjak sekitar tahun 2012, dan masih berjalan sampai sekarang mengikuti turnamen-turnamen yang sering digelar sendiri atau di acara-acara cosplay.
Ray juga memberitahu tentang berbagai koleksinya yang cukup fantastis, dia memiliki ribuan koleksi kartu mulai dari yang biasa hingga yang mahal.