Berita Berau Terkini

Wakil Bupati Berau Gamalis Ungkap Pernah Akan Dibangun Tanggul Cegah Abrasi di Pulau Derawan

Abrasi di Pulau Derawan semakin parah. Akibat abrasi, setidaknya 5 hektare wilayah Derawan hilang tergerus abrasi

TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI PENGESTI
Wakil Bupati Berau, Gamalis berada di lokasi Abrasi Pulau Derawan.TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI PENGESTI 

TRIBUNKALTIM.CO,TANJUNG REDEB- Abrasi di Pulau Derawan semakin parah. Akibat abrasi, setidaknya 5 hektare wilayah Derawan hilang tergerus abrasi.

Pemkab Berau tidak bisa berbuat banyak, karena menjadi kewenangan pusat dan provinsi.

Dikatakan, Wakil Bupati Berau, Gamalis, pihaknya bersama stakeholder terkait telah berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kaltim terkait penanganan abrasi di Pulau Derawan.

Dibuat perencaanan untuk mengalihkan arus laut, semacam tanggul atau benteng agar abrasi tidak mengarah ke Pulau Derawan.

Kemudian, pihak provinsi menyarankan berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) V Kaltara, untuk merealisasikan rencana tersebut.

"Dulu kami pernah buat rencana awal pada 2011 lalu dan itu belum sempat terealisasi karena beberapa hal," katanya, Rabu (23/3/2022).

Baca juga: Rakor Kesbangpol Se- Kalimantan Timur di Pulau Derawan Berau, Persiapan Suasana Kondusif 2024

Baca juga: Dikenal sebagai Tempat Wisata Unggulan Kaltim, Maratua dan Pulau Derawan Masuk Kawasan Rawan Pangan

Baca juga: Usulan Musrenbang Pulau Derawan Berau Masih Usulkan Masalah Abrasi

Dijelaskannya, ketika analisis dampak lingkungan (AMDAL) dipresentasikan juga mengundang beberapa pihak.

Seperti Lembaga Sosial Masyarakat atau kelompok pecinta lingkungan.

Mereka menolak rencana AMDAL tersebut dengan alasan daerah tersebut merupakan tempat habitat penyu pada 2011 lalu.

Rencana tersebut tertunda hingga hari ini. Sementara, abrasi terus berjalan.

"Insya Allah akan kami mulai lagi merencanakan. Ditelusuri lagi dari awal dari perencanaan lalu sampai realisasinya seperti apa," jelasnya.

Yang dikhawatirkan, kata Dia, jika tidak segera diatasi perlahan pulau akan bergeser.

Jika menang benar terjadi pergeseran, yang dikhawatirkan lagi apakah sumber air tawar di bawah Pulau Derawan juga ikut bergeser. Jangan sampai sumber air tawar tertinggal, dibawa air laut dan hilang.

"Ataukah ikut bergeser dengan pulau, itu belum tau," ucapnya.

Untuk itu, pihaknya akan segera mendatangi BWS V Kaltara untuk mengejar pendanaan dari Anggaran Pendapatan Belanjanya Negara (APBN) 2022.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved