Tak Jadi Gabung NATO, Zelensky Sebut Ukraina akan Jadi Negara Netral, Setujui Permintaan Rusia

TRIBUNKALTIM.CO - Tak jadi gabung NATO, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebut Ukraina akan jadi negara netral, apa maksudnya?

Perang Rusia - Ukraina hingga kini belum berakhir.

Dari hasil perundingan di Turki, Rusia berjanji melakukan pengurangan drastis dalam aktivitas militer di arah Kyiv dan Chernihiv.

Baca juga: NATO Terpecah 2 Kubu, Perancis-Jerman Ingin Rusia-Ukraina Damai, Polandia cs Tak Percaya Putin

Baca juga: AKHIRNYA Rusia dan Ukraina Mulai Dapat Titik Temu Perundingan di Turki, Putin dan Zelenssky Bertemu?

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan kemungkinan bahwa negaranya akan menyetujui permintaan Rusia.

Satu diantaranya adalah menjadikan Ukraina sebagai negara yang netral.

Lantas, apakah yang dimaksud sebagai negara netral tersebut?

Dilansir TribunWow.com dari The Guardian, Rabu (30/3/2022), Ukraina bersedia menjadi netral asalkan menerima jaminan keamanan yang memadai dari negara-negara barat.

Ini berarti Ukraina akan mengabaikan aspirasi untuk bergabung dengan NATO.

Namun, para analis mengatakan langkah-langkah itu akan membutuhkan amandemen konstitusi atau referendum, yang keduanya tidak dapat dilakukan di masa perang.

Apa Itu Netralitas Negara?

Menurut hukum internasional, suatu negara disebut netral jika tidak akan ikut campur dalam situasi konflik bersenjata internasional yang melibatkan negara lainnya.

Negara itu tidak dapat membiarkan pihak yang berperang menggunakan wilayahnya sebagai basis operasi militer.

Selain itu, negara yang netral tidak diperkenankan memihak atau memasok peralatan militer.

Baca juga: Ramzan Kadyrov Tegaskan Dialog Rusia-Ukraina Tak Berguna, Pemimpin Chechnya Ingin Perang Dilanjutkan

Apa yang Dikatakan Zelensky?

Zelensky mengakui pada Selasa (15/3/2022), bahwa Ukraina tidak dapat bergabung dengan NATO.