IKN Jadi Lokasi Wisata, Menteri hingga Warga Foto Duduk di Titik Nol Geodesi, Etika Warga Disorot

TRIBUNKALTIM.CO - Saat ini, titik nol Ibu Kota Negara ( IKN ) ramai jadi lokasi wisata.

Banyak warga yang silih berganti datang ke lokasi IKN di Penajam Paser Utara ( PPU ), Kalimantan Timur.

Warga yang datang ke lokasi IKN berfoto di patok titik nol IKN.

Sama seperti Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat datang ke lokasi IKN pada Januari 2022 lalu.

Warga yang datang ke lokasi IKN kemudian juga ramai membagikan foto-fotonya ke media sosial.

Namun yang membuat heboh dan ramai jadi perbincangan, ternyata ada perilaku warga yang kurang terpuji.

Hingga etika warga yang datang ke lokasi IKN disorot.

Perilaku warga yang tidak terpuji misalnya membuang sampah sembarangan hingga menginjak dan menduduki Tugu Titik Nol Geodesi IKN tersebut.

Baca juga: Berikut Panjang Jalan dari Kalbar, Kalteng, ke IKN Nusantara, Bakal Dapat Bantuan Dana dari ADB

Foto-foto warga di titik nol ini pun kemudian menjadi viral di media sosial.

Unggahan tersebut langsung dapat sorotan dari masyarakat, yang menilai perilaku warga tersebut sangat norak dan tidak mencontohkan hal yang baik sebagai warga Indonesia.

Lantaran di lokasi ini baru saja dilakukan prosesi ritual penyatuan tanah dan air oleh 34 gubernur seluruh provinsi di Indonesia.

Perilaku menduduki tugu untuk berswafoto tidak hanya dilakukan masyarakat biasa, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga melakukan hal yang sama.

Namun ketika itu, lokasi titik nol IKN belum sebagus seperti saat ini.

Fenomena warga yang datang ke lokasi IKN ini mendapatkan respons dari Sekretaris Camat Sepaku, Adi Kustaman, saat dihubungi Kompas.com Senin (4/4/2022).

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, Adi menerangkan, munculnya foto yang memperlihatkan pengunjung menduduki Tugu Titik Nol IKN Nusantara merupakan persoalan etika.

"Karena bagaimana pun kalau kita sebagai orang Timur yang meyakini bahwa sesuatu yang sudah sedikit disakralkan, karena dari penjuru tanah air sudah berkunjung di situ dan diyakini merupakan titik sentralnya NKRI atau tengah pusatnya.

Baca juga: Pemerintah Diminta Hati-hati soal Lahan di IKN, Pakar Hukum Agraria UGM: Perlu Tata Ruang Hutan Adat

Saya kira itu hanya etika saja, kalau larangan itu sih tidak ada," kata Adi.

Tidak hanya menduduki tugu, pihaknya bahkan beberapa kali mendapati pengunjung yang menaruh telor dan kembang layaknya habis melaksanakan sebuah ritual.

Namun Adi menganggapnya bahwa itu hanyalah euforia masyarakat agar proses pembangunan IKN lancar dan tidak ada rintangan.

"Tempo hari malah kami sempat dapat kuning telor plus ada bunga-bunganya, saya nggak tahu maksud dan tujuannya, mudahan aja positif.

Doakan proses Ibu Kota ini lancar dan supaya tidak ada hal-hal rintangan," ungkapnya.

Ditanya upaya yang akan dilakukan ke depan agar mencegah perilaku para pengunjung tersebut, Adi mengatakan pihaknya akan memasang papan imbauan larangan untuk tidak menduduki tugu titik nol.

"Sempat juga kepikiran dipagarin dan ada besi yang rapat, cuma masih bisa dilihat tapi tidak bisa diduduki," ujarnya.

Diketahui pada tugu titik nol tersebut tertulis jelas larangan merusak dan mengganggu tanda tersebut.

Baca juga: IKN Kurang Menarik Pelaku Usaha, Hasil Riset SKSG UI: Mayoritas Pelaku Usaha Tolak Pindahkan Bisnis

Tentu terdapat sanksi yang dapat dijerat bila merusak ataupun mengubah titik tersebut.

Apa Itu Titik Nol IKN?

Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, titik nol IKN Nusantara ini bukan lokasi dibangun Istana Negara.

Suharso Monoarfa mengatakan titik nol IKN Nusantara merupakan titik referensi untuk menghitung tingkat ketinggian bangunan di atas permukaan air laut.

"Titik nol itu bukan berarti di situ kita akan mulai.

Istana memang bukan di titik nol, tapi agak ke atas," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (3/02/2022) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com. 

Sementara, untuk Istana Negara di IKN Nusantara akan dibangun di daerah yang sedikit lebih tinggi dari titik nol IKN Nusantara.

Dengan sayap sebelah kanan dibangun gedung DPR dan MPR serta bagian yudikatif di sayap sebelah kiri.

Baca juga: Proyek Pemindahan IKN Tidak Bisa Jadi Alasan Penundaan Pemilu 2024, ICW Pertanyakan Data Luhut

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.