Terjawab Sudah Kenapa Benua Amerika Sering Disebut sebagai Benua Merah, Ada Fakta Unik di Baliknya
Sudah tahu kenapa benua Amerika sering disebut sebagai benua merah? ternyata ada sejumlah hal unik di baliknya.
TRIBUNKALTIM.CO - Sudah tahu kenapa benua Amerika sering disebut sebagai benua merah? ternyata ada sejumlah hal unik di baliknya.
Benua Amerika adalah nama benua yang wilayahnya berada di antara Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik.
Nama Amerika diambil dari nama Amerigo Vespucci, seorang pelaut Italia yang menjelajah benua Amerika pada 1501-1502.
Amerigo Vespucci adalah orang pertama yang mengulas benua Amerika melalui tulisan-tulisannya.
Baca juga: Kenapa Air Laut Asin? Inilah Penjelasan Penyebabnya Secara Ilmiah, Ada Fakta Unik di Baliknya
Meskipun Christopher Columbus lebih dulu sampai di Amerika, Amerigo Vespucci lah yang dulu diakui sebagai penemu Amerika dan namanya diabadikan menjadi nama benua karena tulisan-tulisannya itu.
Dalam perkembangannya, benua Amerika memiliki beberapa julukan, salah satunya adalah Benua Merah.
Lantas, kenapa benua Amerika sering disebut sebagai benua merah?
Benua Amerika dijuluki dengan nama Benua Merah karena suku asli yang mendiaminya, yaitu suku Indian.
Mengutip Kompas.com, suku ini sering melumuri kulit dengan pewarna merah, sehingga tubuhnya pun terlihat berwarna merah.
Awalnya, istilah "Indian Merah" digunakan oleh orang Eropa untuk merujuk pada suku Indian Beothuk, yang mendiami Newfoundland, sebuah pulau di Kanada.

Ketika bangsa Eropa menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Amerika, mereka menyaksikan suku Indian melumuri tubuhnya dengan oker, yakni pewarna merah alami yang berasal dari tanah liat berpigmen hematit.
Di musim semi, suku Indian memang terbiasa melumuri tidak hanya tubuhnya, tetapi juga rumah, senjata, alat musik, dan peralatan rumah tangga mereka dengan oker.
Baca juga: Terjawab Sudah Kenapa Ujung Pelangi Tidak Bisa Dilihat, Proses Terbentuknya Ternyata Sangat Unik
Hal inilah yang kemudian membuat benua Amerika disebut sebagai Benua Merah, meskipun suku aslinya tidak benar-benar mempunyai kulit berwarna merah.
Referensi: Shoemaker, Nancy. (1997). How Indians Got to Be Red. The American Historical Review. 102 (3): 625-644.
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.