Berita Internasional Terkini
Amunisi Hampir Habis, Ukraina Berada di Pertempuran Terakhir, Rusia Siapkan Serangan Pamungkas
Presiden Rusia, Vladimir Putin dikabarkan telah menyiapkan serangan besar-besaran untuk menggempur Ukraina,
Namun, panglima angkatan bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhny menulis di Facebook, "Hubungan dengan unit-unit pasukan pertahanan yang secara heroik menguasai kota itu stabil dan terjaga".
Tentara Ukraina melakukan segalanya untuk "menang dan menyelamatkan nyawa personel serta warga sipil di segala penjuru", tambahnya.
Mariupol mengalami pertempuran paling sengit sejak Rusia invasi Ukraina.
Baca juga: Dibocorkan Media China, Ternyata Perang Rusia vs Ukraina Sesuai dengan Buku Panduan Amerika
Kota itu hampir rata dengan tanah.
Ribuan warga sipil diperkirakan tewas di Mariupol.
Pengungsi Mariupol menyuarakan kondisi kelaparan dan kedinginan yang mengerikan, dengan warga sipil bersembunyi di ruang bawah tanah.
Terpisah, Juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina Oleksandr Motuzyanyk pada Senin (11/4/2022) memperkirakan, Rusia akan segera meluncurkan serangan besar di timur Ukraina.
"Musuh hampir selesai mempersiapkan serangan di timur, serangan akan segera dimulai," katanya dikutip dari AFP.
"Kami tidak tahu persis kapan, tapi persiapannya hampir selesai."
Baca juga: TERKUAK Rudal Hantam Kramatorsk Bukan Punya Rusia: Rudal Tewaskan 52 Orang Ternyata Milik Ukraina?
Baca juga: Pasukan Elite Rusia Ada yang Dihukum Pidana dan Dipecat, Buntut Tolak Berperang di Ukraina
Baca juga: ANOMALI Pernyataan Presiden Ukraina di Tengah Upaya Damai Sama Rusia, Tetap Minta Senjata dari Barat
Setelah menangkis serangan Rusia di Kyiv, Ukraina selama berhari-hari mengatakan bahwa serangan baru Moskwa di timur dan selatan akan segera terjadi.
"Kami memperkirakan pertempuran sengit akan terjadi di wilayah-wilayah ini dalam waktu dekat," kata Motuzyanyk.
"Kami tidak dapat memprediksi secara pasti kapan ini akan terjadi, ini adalah sumber dari intelijen Barat," lanjutnya.
"Tentara Ukraina sudah siap."
Pejabat militer itu juga berkata, dia yakin Moskwa berencana membuat koridor darat ke wilayah Kherson, utara Crimea, yang dikontrol Rusia.
Dia pun mengatakan, serangan baru Rusia di Kyiv tergantung pada pertempuran di wilayah timur.