Berita Nasional Terkini

Singgung Pengeroyokan Ade Armando, Jubir Muda PAN Ditegur

Juru bicara muda Partai Amanat Nasional (PAN) Febri Wahyuni mencuit yang menyinggung pengeroyokan dosen Universitas Indonesia Ade Armando

Editor: Samir Paturusi
Kolase KOMPAS.com/Akhdi Martin Pratama
Juru bicara muda Partai Amanat Nasional (PAN) Febri Wahyuni mencuit yang menyinggung pengeroyokan dosen Universitas Indonesia Ade Armando saat demo mahasiswa 11 April depan Gedung DPR. 

TRIBUNKALTIM.CO- Juru bicara muda Partai Amanat Nasional (PAN) Febri Wahyuni mencuit yang menyinggung pengeroyokan dosen Universitas Indonesia Ade Armando saat demo mahasiswa 11 April depan Gedung DPR.

"Demo hari ini kan panggungnya mahasiswa, bang Ade Armando ngapain ikut-ikutan? Inget umur bang, duh kasihan kan jadinya babak belur," cuit Febri Wahyuni dalam akun Twitternya

Cuitan Febri Wahyuni ini akhirnya mendapat perhatian dari petinggi PAN.

Bahkan yang bersangkutan sudah mendapat teguran.

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengungkapkan partainya telah menegur juru bicara muda mereka, Febri Wahyuni yang menyindir Ade Armando melalui cuitan di twitter karena hadir dalam aksi 11 April di depan Gedung DPR.

Baca juga: Rumah Terduga Pengeroyok Ade Armando di Sukabumi Sudah Diketahui Polisi

Baca juga: Sore Ini Pelaku Penggeroyokan Ade Armando Diumumkan Polda Metro Jaya

Baca juga: BEM UI Nilai Penggeroyok Ade Armando Melanggar HAM dan Minta Pelaku Ditangkap

Dikatakan Viva, Febri pun telah mengklarifikasi cuitannya itu.

"Soal Febri, DPP PAN sudah menegur agar hati-hati dalam memberikan komentar di publik agar tidak menimbulkan multitafsir atas narasinya. Febri telah memberikan penjelasan ke DPP PAN bahwa secara prinsip juga ikut prihatin atas peristiwa Barbarian yang menimpa Ade Armando," kata Viva saat dikonfirmasi, Selasa (12/4/2022).

Lebih lanjut, Viva mengatakan PAN mengecam demonstrasi massa yang berujung penganiayaan terhadap Ade Armando.

"PAN mengecam keras tindak kekerasan kepada siapapun sesama Anak Bangsa, termasuk kepada Ade Armando. Main hajar, main hakim sendiri, kekerasan fisik bertentangan dengan nilai agama, kemanusiaan, dan nilai demokrasi," ujar Viva.

Viva Yoga menyatakan, setajam dan sebesar apapun perbedaan pandangan dan sikap politik, semestinya diarahkan pada jalur dan mekanisme berdemokrasi, argumentatif, dialogis, dan rasional.

Oleh sebab itu sikap barbarian itu tidak cocok hidup di bumi demokrasi.

"Dalam rangka menegakkan hukum, PAN meminta pihak kepolisian untuk mengusut kasus barbarian ini agar jangan terulang lagi," ucapnya.

Di sisi lain, Viva menegaskan Presiden Joko Widodo sudah jelas dan tegas menyatakan bahwa pemilu serentak akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024 dan pilkada di bulan November 2024.

Baca juga: Indentitas Penggeroyok Ade Armando Sudah Diindentifikasi, Kapolda Metro Jaya: Silahkan Serahkan Diri

Hal ini tentu akan menjadi bukti keseriusan pemerintah untuk tunduk, taat, dan patuh pada konstitusi.

"Kepada kawan-kawan mahasiswa, tetaplah sebagai moral force dan agent of change, yang menjaga Indonesia dan merawat kebhinekaan NKRI. Di tanganmulah nasib masa depan bangsamu. Tetap murni untuk mengawal pemerintahan agar terus bekerja dengan baik sesuai Tujuan Pembangunan Nasional," pungkas Viva. (*)

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved