Berita Berau Terkini

Transaksi Gadai Meningkat Awal Ramadhan, Ada Kecendrungan Ramai Tebus Gadai Setelah THR Cair

Salah satunya ditandai dengan tren transaksi gadai yang juga mengalami peningkatan tahun ini. Terlebih saat bulan suci Ramadhan

TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI PENGESTI
Kegiatan Pegadaian cabang Tanjung Redeb selama Ramadhan berlangsung.TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI PENGESTI 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB- Diakui pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Berau mulai bangkit.

Salah satunya ditandai dengan tren transaksi gadai yang juga mengalami peningkatan tahun ini. Terlebih saat bulan suci Ramadhan.

Disampaikan, Kepala Pegadaian Tanjung Redeb, Yasir, kenaikan transaksi gadai terjadi sejak awal tahun 2022.

Pegadaian Cabang Tanjung Redeb mencatat, hingga Ramadan peningkatan kembali terjadi sekira 15 persen hingga saat ini.

Seiring meningkatnya kebutuhan modal kerja masyarakat membeli barang untuk berjualan saat Ramadhan.

Baca juga: Pemkab Berau Ingin Dilibatkan dalam Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil

Baca juga: Bupati Sri Juniarsih Beri Hibah untuk Masjid di Kampung Batu Batu Berau

Baca juga: Safari Ramadhan di Berau, Bupati Sri Juniarsih: Kita Semua Terus Meningkatkan Ibadah

"Sejak sebelum Ramadan memang terjadi kenaikan," ungkapnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (12/4/2022).

Menurutnya, walaupun transaksi gadai mengalami kenaikan jelang Ramadan, tetapi kondisi tersebut akan berbalik saat menjelang Lebaran atau mendekati Hari Raya IdulFitri 2022.

Transaksi gadai menurun sejalan dengan cairnya Tunjangan Hari Raya (THR) dan keinginan masyarakat menggunakan perhiasan saat berlebaran.

"Perkiraan seminggu sebelum Lebaran akan terjadi peningkatan penebusan," ucapnya.

"Selain itu, pengaruh para pedagang yang telah mendapat banyak untung. Sehingga, bisa menebus barang yang digadaikannya," sambungnya.

Biasanya diakui Yasir, transaksi gadai akan kembali meningkat dua pekan setelah Lebaran. Klimaksnya terjadi pada Juni.

Disebutkannya, selain emas, Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) juga menjadi paling banyak digadaikan sebagai modal usaha mikro.

"Ramai lagi dua minggu setelah Lebaran. Itu sudah mulai banyak yang gadai lagi," ungkapnya.

Lanjutnya, pihaknya menargetkan outstanding loan (OSL) atau pinjaman yang harus dicapai pada 2022 sebesar 150 Miliar (M).

Sementara, capaian hingga April sekira 142 M. Hampir mendekati target. Kenaikan omzet juga terjadi sekira 20 persen dibanding tahun sebelumnya yang hampir stagnan.

"Saya kira pertumbuhan ekonomi masih berjalan agak lambat. Ternyata sudah lumayan bagus," ujarnya.

Menurut Yasir, hal itu sangat dipengaruhi oleh pandemik Covid-19 yang semakin terkendali.

Selain itu, akses syarat untuk usaha produktif juga dilonggarkan. Perputaran usaha sudah mulai bagus, jika dibandingkan dua tahun sebelumnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Berau, Selasa 12 April 2022, Siang Cerah Namun Berpotensi Hujan pada Malam Hari

"Jadi, memang agak banyak permintaan untuk usaha produktif," tuturnya.

Hal itu juga mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah di pegadaian. Sejak awal tahun sudah bertambah sekira 1.000 nasabah.

Pihaknya juga masih memberi toleransi terkait jangka waktu penebusan.

"Rata-rata jangka waktu yang diberikan empat bulan, tapi kami beri toleransi hingga enam bulan. Kalau memang belum bisa menebus, terpaksa barang kami lelang," terangnya.

Kendati demikian, pihaknya selalu menyarankan kepada nasabah supaya lebih telat waktu.

Agar barang tidak sampai dilelang. Sebab, perputaran modal perusahaan akan mandek di situ jika barang dibiarkan.

"Mau tidak mau harus di eksekusi," tegasnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved