Berita Nasional Terkini

Munculnya Kelompok Baru Bikin KKB Papua Resah, Imbas Dua Pimpinan Besar Terpecah Belah

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diprediksi bakal makin lemah setelah terjadinya perpecahan di tubuh kelompok teroris tersebut

Facebook/The TPNPB News
Ilustrasi anggota KKB Papua. Munculnya Kelompok Baru Bikin KKB Papua Resah, Imbas Dua Pimpinan Besar Terpecah Belah. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diprediksi bakal makin lemah setelah terjadinya perpecahan di tubuh kelompok teroris tersebut.

Dikabarkan KKB Papua terpecah menjadi dua kubu, dan keduanya kini sama-sama saling tidak percaya satu sama lain.

Hal tersebut diprediksi bakal menimbulkan konflik tersendiri bagi kedua kubu.

Lalu, bagaimana asal muasal terjadinya perpecahan di tubuh KKB Papua?

Ya, KKB Papua terbelah, kedua pemimpin besar KKB Papua tak lagi saling mendengar satu sama yang lain.

Juru Bicara OPM, Sabby Sambom menuduh Benny Wenda menghancurkan perjuangan kelompok bersenjata tersebut.

Baca juga: Panglima Perang KKB Papua Kumpulkan Anggota Bersenjata di Hutan, Susun Rencana Perang Lawan TNI?

Baca juga: BERMULA dari Ritual Adat, Sniper KKB Papua Sukses Dibantai, Tengok Siasat Cerdas TNI Buru Teroris

Baca juga: SIASAT Cerdas TNI Lenyapkan Sniper Handal KKB Papua, Bermula dari Ritual Adat Teroris Sukses Dibunuh

Bahkan atas tudingan tersebut, Sebby Sambom kemudian mengumumkan bahwa ia pisah dari Benny Wenda.

Sementara Benny Wenda tak mau menggubris apa pun pernyataan yang dilontarkan oleh Sebby Sambom kepadanya.

Dilansir dari Wikipedia.com, Benny Wenda merupakan Pemimpin Kemerdekaan Papua Barat.

Ia juga mengemban tanggung jawab besar, yakni sebagai Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat.

Tugasnya, adalah melakukan lobi-lobi internasional untuk kemerdekaan Papua Barat dari Indonesia.

Saat ini, Benny Wenda tinggal di pengasingan, di Oxford, Oxfordshire, Inggris Raya.

Sosok ini lahir di Lembah Baliem, Irian Jaya.

Terbetik kabar, saat ini Benny Wenda telah membentuk organisasi yang diberi nama Tentara Revolusi Papua Barat.

Kehadiran Tentara Revolusi Papua Barat inilah yang dianggap Sebby Sambom sebagai penghancur gerakan Papua Merdeka.

Menurut Sebby Sambom, dibentuknya tentara revolusi Papua Barat atau West Papua Army, merupakan oranisasi tandingan yang sangat membahayakan KKB.

Baca juga: Bawa Ganja Hampir 1 Kg, Warga Papua Nugini Ditangkap di Penginapan Jayapura

Apalagi West Papua Army merupakan bagian dari United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) atau Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat.

Dari hal inilah Sebby Sambom mengatakan bahwa Benny Wenda telah memperlihatkan gelagat yang kurang bagus terhadap arah pergerakan KKB Papua saat ini.

Untuk itulah, kata Sebby, pihaknya tak mau lagi berkompromi dengan Benny Wenda.

"Untuk apa berkompromi dengan sosok yang menghancurkan pergerakan KKB untuk memerdekakan Papua. Untuk apa tunduk ke dia?," tandas Sebby.

Meski saat ini Sebby Sambom bereaksi keras terhadap Benny Wenda, namun dalam spirit pergerakan KKB Papua, Sebby Sambom tetap setia pada kelompok tersebut.

Ia bahkan terus membela kelompok separatis tersebut jika dihujani dengan berbagai cercaan dari pihak lain.

Menurut Sebby Sambom, kendati saat ini ia telah mundur dan tak lagi bergabung dengan Benny Wenda tapi seluruh anggota KKB diharapkan tetap pada perjuangan.

Dikatakannya, Benny Wenda telah punya settingan dan itu merugikan kepentingan nasional Papua Merdeka.

Karena itulah Sebby Sambom menandaskan bahwa dirinya tak mau menanggung dosa Benny Wenda ke masyarakat Papua.

"Kami sudah mundur sejak tahun 2017 dan itu sudah diumumkan sejak saat itu."

Baca juga: KKB Papua Pamer Latihan Perang di Atas Awan, Ubah Strategi Lawan TNI, Rekrut Remaja jadi Teroris

"Jadi kami tidak tunduk lagi pada Benny Wenda sejak tahun itu. Saat ini kami hanya fokus para perjuangan untuk pisah dari Indonesia," tandas Sebby.

Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat Benny Wenda sedang menjadi pembicara pada sebuah acara.

Momen itu terekam dalam video berdurasi singkat yang saat ini viral di media sosial tersebut.

Momen lainnya, adalah sejumlah pemuda membentang bendera bintang kejora di suatu tempat yang tak disebutkan namanya.

Terlihat pula cukup banyak anggota kelompok kriminal bersenjata dengan senjata di tangan, memperlihatkan gayanya dengan latar belakang bendera Papua.

Baru-baru ini, Benny Wenda juga memproklamirkan dirinya sebagai Presiden Sementara Papua Barat.

Sikap Benny Wenda itu langsung mendapat respon dari Yoab Syatfle melalui @yoabSyatfle4 di media sosial.

Dia mempertanyakan bahkan menyindir bila Benny Wenda jadi Presiden Sementara.

"Presiden Sementara? siapa yang memilih Beny W sebagai Presiden sementara Papua Barat?"

"Kamu tidak mempermalukan kami. Kami menjalankan Pemerintahan Sementara Republik Federal Papua Barat di seluruh tanah Papua Barat dengan 10 Provinsi dll," tulis Yoab Syatfle.

Baca juga: Punya Misi Tumpas KKB Papua, Ruslan Buton Minta Panglima TNI kembali Merekrutnya Setelah Dipecat

Perlawanan Yoab Syatfle seakan menguatkan Sebby Sambom.

Itu terlihat dari sikap Sebby yang terus menebar provokasi di tengah masyarakat.

Ia menebar teror dan ancaman kepada warga sipil, terutama bagi yang bukan berdarah asli Papua.

Sikap provokatif Sebby Sambom itu tidak mendapat respon sama sekali dari Benny Wenda.

Olehnya, gelagat Sebby Sambom itu disebut sebagai wujud pelarian lantaran tak lagi dekat dengan Benny Wenda.

Salah satu bukti dari provokasi KKB Papua yang dilakukan Sebby Sambom, adalah insiden penembakan dua tukang ojek di Kampung Lumbuk, Distrik Tinggi Lumbuk, Kabupaten Puncak Jaya, Selasa 12 April 2022.

Peristiwa penembakan itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIT.

Dalam insiden itu, satu korban tewas di tempat dan satunya lagi meninggal di rumah sakit.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, satu tukang ojek itu meninggal dunia. Korban atas nama Soleno Lolo.

Soleno Lolo, kata Ahmad Musthofa Kamal, menderita luka tembak di bagian rusuk sebelah kanan.

Baca juga: Punya Misi Tumpas KKB Papua, Ruslan Buton Minta Panglima TNI kembali Merekrutnya Setelah Dipecat

Sedang korban kritis itu bernama Sauku Dg Paewa. Korban mengalami luka tembak di bagian kepala.

Korban kritis itu telah dievakuasi ke RUSD Mulia untuk mendapat perawatan medis.

Namun saat sedang dirawat intensif, korban menghembuskan nafas terakhir.

Mengenai detik-detik penembakan itu, Ahmad Musthofa Kamal menuturkan, awalnya kedua tukang ojek tersebut mengantar penumpang.

Setelah itu keduanya dihentikan oleh orang yang tak dikenal. Pada saat itulah kedua korban dihabisi.

"Pelakunya masih sedang pendalaman. Kami sedang mengumpulkanm bahan dan keterangan tentang kejadian itu," ujarnya.

Ia mengatakan sampai saat ini belum diketahui berasal dari kelompok mana orang yang menahan kemudian menghabisi kedua tukang ojek tersebut.

KKB Papua Terus Bergerak

Saat ini kelompok kriminal bersenjata di Papua terus melancarkan aksinya.

Gerombolan pengacau itu sepertinya tak mempedulikan perseteruan antara Sebby Sambom dengan Benny Wenda.

Meski faktanya demikian, tapi anggota KKB itu seakan kehilangan arah.

Baca juga: INFO Gempa Hari Ini: Kepulauan Yapen Papua Diguncang Gempa Magnitudo 5,8 Tidak Berpotensi Tsunami

Sebab mereka bergerak tanpa arahan dari pemimpin besar.

Buktinya, sejak insiden penembakan dua tukang ojek itu pada Selasa 12 April 2022, hingga saat ini Sebby Sambom tak berbicara sedikit pun.

Padahal biasanya, bila warga sipil tewas tertembak, Sebby langsung tampil dan mengklaim kelompok yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa orang tak dikenal dalam aksi penembakan tukang ojek itu, adalah kelompok baru bentukan KKB Papua.

Kelompok baru itu merupakan anggota KKB yang baru dibentuk. Mereka juga baru saja mengikuti pelatihan versi KKB.

Salah satu pelatihan anggota baru dilakukan oleh Panglima KKB Papua di Kabupaten Nduga, Egianus Kogoya.

Pelatihan itu diselenggarakan setelah KKB merekrut para pemuda di Papua. Pasca perekrutan itulah diikuti dengan pelatihan militer.

Saat pelatihan berlangsung, anggota baru itu umumnya menggunakan peralatan perang tradisional, seperti busur dan anak panah, tombak dan parang.

Pasca pelatihan itulah anggota baru KKB Papua langsung melancarkan serangkaian serangan, diantaranya penembakan dua tukang ojek tersebut.

Benarkah informasi tersebut? Kita tunggu hasil pendalaman yang dilakukan oleh aparat penegak hukum Polda Papua. (*)

Berita Nasional Terkini

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved