Berita Berau Terkini
Jelang Lebaran, Sudah Ada Masyarakat Yang Pesan Kamar Resort di Pulau Derawan Berau
Umumnya, saat libur lebaran sejumlah objek wisata di Kabupaten Berau akan penuh oleh wisatawan
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB- Umumnya, saat libur lebaran sejumlah objek wisata di Kabupaten Berau akan penuh oleh wisatawan.
Apalagi, tahun ini kegiatan mudik diperbolehkan dan lokasi wisata tidak ditutup.
Hal itu juga ditandai dengan banyaknya masyarakat berburu kamar di resort, penginapan, maupun home stay.
Terutama di Pulau Derawan, sebagai lokasi destinasi wisata unggulan.
Hanya saja, kurang lebih seminggu jelang lebaran, minat kunjungan wisata menuju Pulau Derawan masih melandai.
Terlihat dari pemesanan kamar belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Baca juga: Wakil Bupati Berau Gamalis Ungkap Pernah Akan Dibangun Tanggul Cegah Abrasi di Pulau Derawan
Baca juga: Rakor Kesbangpol Se- Kalimantan Timur di Pulau Derawan Berau, Persiapan Suasana Kondusif 2024
Baca juga: Derawan dan Maratua Masuk Zona Merah Rawan Pangan, Bupati Berau Imbau Tanam Sayuran Hidroponik
“Kalau yang saya perhatikan, masih normal-normal saja. Masih banyak penginapan yang kosong,” ungkap Kepala Kampung Pulau Derawan Bahri kepada TribunKaltim.Co, Minggu (24/4/2022).
Namun, situasi itu masih wajar karena waktu lebaran masih menyisakan waktu sekira seminggu lagi.
Bisa saja terjadi peningkatan signifikan jelang lebaran. Biasanya wisatawan memesan penginapan jauh-jauh hari. Karena takut tidak kebagian kamar saat berkunjung ke Pulau Derawan.
“Biasanya tiga hari jelang lebaran itu yang banyak. Meskipun beberapa tahun sebelumnya, banyak pemesanan dilakukan pertengahan Ramadan, maupun Sebelum Ramadan.
Tapi tidak sedikit juga ada yang memesan jauh-jauh hari, kemudian membatalkannya. Ini juga yang membuat rugi,” katanya.
Akan tetapi, dirinya belum bisa menyampaikan mengenai persiapan Pemerintah Kampung Derawan menghadapi serbuan wisatawan.
Apakah akan memberlakukan sistem satu pintu kepada pengunjung atau tidak, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan wisatawan sebelum menuju penginapan.
Saat ini, masih dibahas di pemerintah kecamatan. Bagaimana hasilnya, itu yang akan diterapkan.
“Sebenarnya hal itu perlu dilakukan, guna mengantisipasi adanya tamu yang datang dari wilayah Kaltara,” ucapnya.