Berita Kubar Terkini
Soal Kematian Tahanan Polres Kubar, Pangdam VI Mulawarman Minta Warga Tak Demo
Kasus meninggalnya salah satu tahanan Polres Kutai Barat bernama Hendrikus Pratama (41) pada 24 April 2022 lalu hingga kini masih ramai menjadi buah b
Penulis: Zainul |
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Kasus meninggalnya salah satu tahanan Polres Kutai Barat bernama Hendrikus Pratama (41) pada 24 April 2022 lalu hingga kini masih ramai menjadi buah bibir di kalangan masyarakat.
Bahkan tak sedikit warga masyarakat khususnya di Kutai Barat menilai kematian tahanan kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi itu tidak masuk akal sehingga mereka mengancam akan melakukan demo di Polres Kubar.
Menyikapi hal ini, Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Teguh Pujo Rumekso mewanti-wanti masyarakat Kutai Barat agar tidak membuat aksi demo yang bisa mengganggu ketertiban umum.
Hal ini ditegaskan Pangdam melalui pesan yang disampaikan Komandan Kodim 0912/Kubar Letkol Kavaleri Yudhi Prasetyo Purnomo pada Senin (9/5/2022).
Pangdam meminta tokoh-tokoh di Kubar untuk menahan diri dan menunggu proses hukum yang tengah dilakukan Polda Kaltim.
Baca juga: Kematian Tahanan Polres Kubar, Kombes Sutedjo: Anggota yang Terlibat Ada Sanksi Tegas Menanti
“Dalam hal ini Pangdam menyampaikan bahwa beliau tidak tinggal diam. Bapak Pangdam monitor kejadian ini setiap hari, juga terus berdiskusi dengan bapak Kapolda. Dan sudah menurunkan tim dan saat ini sedang ada proses hukum terhadap Polres,” kata Dandim Kubar menyampaikan pesan Panglima Kodam VI Mulawarman.
Selain itu, dia juga meminta tokoh-tokoh ormas agar tidak memperkeruh suasana. Jika masih nekat demo apalagi memicu keributan maka TNI siap ambil sikap.
"Beliau menyampaikan apabila nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kemudian demo yang mengakibatkan kejadian yang meluas dan mengakibatkan tidak stabilnya keamanan di wilayah Kalimantan Timur, maka yang mencetus demo itulah yang harus bertanggung jawab terhadap kejadian tersebut. Apalagi sampai terulang kejadian seperti tahun 2012,” tuturnya.
Panglima Kodam, kata dia, sangat mendukung apa yang diperjuangkan masyarakat di Kutai Barat.
Hanya saja Pangdam berpesan kalau nanti perjuangan itu justru mengakibatkan keamanan dan kekompakan di Kutai Barat menjadi terganggu dan bahkan di Kalimantan Timur, maka Kodam sendiri yang akan turun tangan.
Baca juga: Tahanan Polres Kubar Meninggal Karena Dianiaya, 5 Tahanan Jadi Tersangka dan 4 Petugas Diperiksa
“Dan akan menindak tegas siapa saja yang menjadi pencetus demo,” lanjutnya.
Lebih jauh Pangdam mengaku siap memfasilitasi jika masyarakat merasa tidak puas dengan proses hukum yang dilakukan Polda Kaltim.
“Sekali lagi beliau minta semua teman-teman bersabar kalau teman-teman ini tidak sabar dan tidak puas dengan apa yang sedang dilakukan oleh Polda, beliau siap menerima teman-teman, langsung menghadap beliau di sana beliau akan menerima siapapun yang berkeberatan dengan apa yang sudah dilakukan oleh Polda,” katanya.
“Tapi sebelum itu beri kesempatan dulu kepada Polda untuk melakukan penindakan kepada Polres, jangan sampai niatan baik kita untuk melakukan evaluasi dan memberikan masukan kepada Polres ini justru nanti dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan akhirnya menciptakan stabilitas keamanan Kubar yang terganggu,” sambungnya.
Mantan wakil Komanda Paspampres tahun 2010 itu menekankan pentingnya menjaga stabilitas keamanan di wilayah binaanya.
Baca juga: Soal Dugaan Penganiayaan Tahanan Polres Kubar, 25 Saksi Diperiksa Termasuk Anggota Polisi yang Jaga