Berita Balikpapan Terkini
Hardiknas 2022 di Balikpapan, Walikota Rahmad Masud Singgung Merdeka Belajar
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2022 diperingati sederhana di halaman Balai Kota Balikpapan, Jumat (13/5/2022).
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2022 diperingati sederhana di halaman Balai Kota Balikpapan, Jumat (13/5/2022).
Walikota Balikpapan Rahmad didaulat lanysung sebagai inspektur upacara untuk memimpin jalannya peringatan Hardiknas 2022 di Kota Minyak.
Dalam kesempatan itu, Walikota Balikpapan membacakan sambutan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dihadapan para peserta.
Ia mengatakan, selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi bersama, tantangan ini bahkan tak pernah terbayangkan sebelumnya.
"Kita mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kita semua dapat mengatasinya,” ujar Rahmad Mas’ud saat membacakan sambutan Menteri.
Baca juga: Peringatan Hardiknas, TBM An Nisaa di Balikpapan Terima Bantuan Fasilitas Perpustakaan Digital
Baca juga: Dalam Rangka Hardiknas 2021, Pemkab Kubar Tingkatkan Mutu Pendidkan Saat Pandemi Covid-19
Baca juga: Human Initiative Kaltim Resmikan Beasiswa untuk 124 Pelajar di Moment Hardiknas
Kata dia, hari ini, adalah bukti. Bukti bahwa Indonesia, khususnya Balikpapan jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba.
Sebab, tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri juga di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan.
Di tengah hantaman ombak besar, insan pendidikan terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar. Di tahun ketiga ini telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia.
“Kurikulum Merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran," lanjutnya.
Kini Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia.
Baca juga: Hardiknas 2021, Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali Singgung Guru dan ASN: Beri yang Terbaik Buat Rakyat
Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan.
Anak-anak juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan, karena Asesmen Nasional yang sekarang digunakan tidak bertujuan untuk “menghukum” guru atau murid.
Tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar, supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan.
“Dampaknya, sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan pemajuan kebudayaan,” terangnya.
Semua perubahan positif yang diusung bersama ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia.
Baca juga: Momentum Hardiknas, Bupati Sri Juniarsih Sebut Perhatian Pemkab Berau untuk Pendidikan Sangat Tinggi