Ibu Kota Negara

Beredar Video WNA Tiongkok Pakai Baju Suku Dayak Terbang ke IKN, Fakta Sebenarnya, Kisah Video Asli

Ramai beredar video WNA Tiongkok memakai baju suku Dayak terbang ke IKN di Kaltim. Fakta yang sebenarnya dan kisah video yang asli.

Editor: Amalia Husnul A
Tangkap Layar YouTube KompasTV
Potongan video yang disebut WNA Tiongkok terbang ke IKN yang ramai beredar. Fakta yang sebenarnya dan kisah video yang aslinya 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah telah menetapkan pemindahan Ibu Kota Negara ( IKN ) dari Jakarta ke Kalimantan Timur ( Kaltim ) sesuai dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara

Terlepas dari pro kontra terkait pemindahan IKN ke Kaltim, di masyarakat juga banyak berkembang isu seputar IKN Nusantara.

Baru-baru ini beredar video yang warga negara asing yakni Tiongkok memakai baju suku Dayak yang disebut terbang ke IKN di Kaltim.

Dalam video yang ramai beredar tersebut, narasi yang mengikuti video tersebut adalah “warga negara asing calon penghuni IKN sudah mulai berdatangan, mempergunakan tradisi pakaian adat dayak Kalimantan. Semoga tragedi mangkok merah jilid 2 akan terjadi.”

Bagaimana kebenaran dan keaslian video tersebut?

Benarkah video tersebut adalah WNA Tiongkok yang mengenakan busana suku Dayak dan terbang ke IKN?

Berikut ini fakta yang sebenarnya dari video tersebut dan kisah dari video aslinya. 

Ada yang menyebut, video tersebut adalah WN Tiongkok, calon penghuni ibu kota baru yang tengah menyamar.

Baca juga: Sidang Gugatan UU IKN di MK, Saksi Bongkar Kejanggalan saat Rapat di DPR, Rapat Diskors lalu Selesai

Namun, berdasarkan hasil penelusuran, informasi terkait video tersebut adalah tidak benar atau hoaks.

Fakta yang sebenarnya, orang-orang yang ada di dalam video tersebut memang merupakan Suku Dayak.

Tetapi bukan Suku Dayak yang ada di Indonesia.

Orang-orang di dalam video tersebut adalah Suku Dayak Iban di Sarawak, Malaysia.

Dikutip TribunKaltim.co dari Kompas.TV, orang-orang Suku Dayak Iban ini hendak terbaik dari Miri, Sarawak ke Kota Kinabalu, Sabah pada 30 April 2022 dengan menumpang pesawat Air Asia.

Dalam penelusuran selanjutnya menggunakan kata kunci, “suku dayak iban naik pesawat” pada mesin pencari google ditemukan sebuah video berjudul “60 orang dayak naik pesawat”.

Video tersebut diunggah kanal youtube Onal Majan, pada 2 mei 2022.

Dengan demikian video yang ramai beredar ini merupakan unggahan ulang dari video yang sebelumnya diunggah di media sosial TikTok pada 30 April 2022.

Baca juga: Rencana Pembangunan KSN di IKN, Jalan Tol, Kereta hingga Pelabuhan, dari Samboja hingga Sanga-sanga

Oleh karena itu, klaim pada video, yang memperlihatkan warga Tiongkok calon penghuni ibu kota baru menyamar dengan memakai pakaian adat suku dayak sedang menaiki pesawat adalah tidak benar atau hoaks.

Sebaiknya, apabila mendapat video tersebut beredar segera saja dihapus dan tidak menyebarkan lagi. 

Lihat video selengkapnya:

Catatan Tim Transisi IKN: Jangan Abaikan Masyarakat Adat

Koordinator Ahli Tim Transisi Ibu Kota Negara Nusantara ( IKN ) Wicaksono Sarosa membeberkan sejumlah catatan yang akan diteruskan kepada Kepala Badan Otorita.

Sejumlah catatan tersebut juga mendapat perhatian dirinya, salah satunya adalah tanah masyarakat adat di lokasi Ibu Kota Nusantara.

Diketahui, status tanah di empat kelurahan dari Kecamatan Sepaku yang ditinggali masyarakat lokal hingga kini belum jelas statusnya.

Hal tersebut membuat masyarakat adat resah.

Permintaan kejelasan tanah, baik kebun dan permukiman sudah diajukan ke pemerintah setempat untuk membuat legalitas.

Baca juga: Dukung Pembangunan di IKN Nusantara, PT PLN Bangun Dua Gardu Induk Mobile di Sekitar Titik Nol

Kondisi itu pun, memunculkan rasa pesimisme.

Kekhawatiran bakal tergusur, dianggap tidak ada, serta tidak diakui hak-haknya, menjadi kegelisahan yang mereka resapi setiap hari.

"Kami rekomendasikan kepada Badan Otorita, tidak hanya melihat legalitas tapi warga, khususnya masyarakat adat perlu mendapat perhatian, tidak bisa diabaikan," kata Wicaksono.

Selain itu, kerusakan di mangrove Teluk Balikpapan, yang disampaikan pegiat lingkungan juga menjadi atensi.

Namun, ia menduga proyek tersebut bukan merupakan bagian dari IKN dan tidak masuk kawasan Ibu Kota Nusantara.

“Mungkin mereka pihak yang ingin memanfaatkan dari pembangunan IKN. Tapi tentu ini akan kami sampaikan ke Badan Otorita,” ujarnya kepada TribunKaltim.co.

Wicaksono juga sepakat, jika kapasitas SDM di Kalimantan Timur mesti ditingkatkan, sehingga dapat berkontribusi secara maksimal dalam proses-proses perpindahan IKN.

"Termasuk keberadaan nelayan yang khawatir tergusur ini juga akan diperhatikan,” terangnya.

Sementara itu, Deputi Pemasaran dan Komunikasi Publik Indonesia Cheative Cities Network (ICCN), Galih Sedayu mengatakan, pembangunan IKN tak melulu soal investasi fisik, melainkan investasi sosial. 

Sebab, rasa ketidakpercayaan bisa merusak pembangunan keberlanjutan. Hal ini bisa dilanjutkan dengan modal sosial untuk membangun masyarakat.

"Perlu banyak kajian modal sosial karena hal ini akan berpengaruh untuk pembangunan di Kalimantan Timur," tandasnya.

Baca juga: Bukan hanya Kereta, Pemerintah Juga Rencana Kembangkan Bus Rapid Transit di IKN Nusantara

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved