Ibu Kota Negara
Banyak yang Ingin Camping di Lokasi Kemah Jokowi di IKN Nusantara, tapi tak Diizinkan, Ini Alasannya
Banyak yang ingin camping di lokasi tempat kemah Jokowi di IKN Nusantara, namun tidak diizinkan. Begini alasan dan penjelasan dari Sekcam Sepaku
"Bukan boleh tidak boleh. Sejauh ini tempat itu masuk ke dalam lahan konsesi," tutur Adi.
Baca juga: Suara Masyarakat Paser Balik Sepaku yang Khawatir Tergusur IKN, ‘Kami Ingin Perhatian Pemerintah’
Karena merupakan lahan perusahaan, maka Adi menceritakan siapa yang menjamin jika tidak ada warga yang membuka perapian
Adi menjelaskan, terdapat hewan melata seperti ular kobra, kalajengking, dan hewan sejenis lainnya.
"Di sana juga masih banyak nyamuk malaria," ungkap Adi.
Jika masyarakat berkemah dan diserang binatang melata, tentu mengancam keselamatan nyawa karena fasilitas kesehatan jauh dari lokasi IKN.
Selain itu, sumber air bersih di lapangan pun belum tersedia.
"Siapa yang jamin saat kemah terus orang bakar-bakar, terus terjadi kebakaran bagaimana. Itu konsesi perusahaan kayu," kata dia.
Oleh karena itu, untuk sementara usulan masyarakat berkemah masih dilarang sementara waktu.
Saat ini, lanjut Adi, yang dilakukan pihaknya adalah menunggu langkah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).
"Karena saya mendengar ada arahan dari PUPR sendiri untuk dijadikan tempat perkemahan," jelas Adi kembali.
Jika wacana itu terealisasi, Adi menyatakan maka membutuhkan banyak instansi, seperti soal siapa yang bertanggung jawab akan sampahnya.
Baca juga: Hasil Survei APSSI soal IKN, Sebanyak 48,2 Persen Masyarakat Minta Ditunda, Dominan Dampak Negatif
100 Ribu Tenaga Kerja Mulai Pindah ke PPU pada Juli 2022
Pembangunan IKN Nusantara segera dimulai, sekitar 100 ribu tenaga kerja mulai pindah ke Penajam Paser Utara pada Juli 2022.
Warga PPU, Balikpapan dan sekitarnya harus bersiap, sekitar 100 ribu tenaga kerja akan datang ke PPU pada bulan Juli mendatang.
Dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel yang berjudul 100 Ribu Tenaga Kerja Bakal Pindah ke IKN Nusantara pada Juli 2022, diharapkan akan ada multiplier effect secara ekonomi dengan hadirnya 100 ribu tenaga kerja ini.