Ibu Kota Negara

Pelaku Sektor Wisata Lokal PPU Belum Terlalu Rasakan Dampak Pemindahan IKN Meski Banyak Pengunjung

Meski banyak dikunjungi oleh masyarakat di luar Penajam Paser Utara, namun pelaku usaha sektor pariwisata di IKN Nusantara belum merasakan dampak.

Editor: Heriani AM
TribunKaltim.co/Budi Susilo
Ilustrasi suasana di Titik Nol IKN Nusantara. Titik Nol IKN Nusantara ramai dikunjungi wisatawan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Meski banyak dikunjungi oleh masyarakat di luar Penajam Paser Utara, namun pelaku usaha sektor pariwisata di IKN Nusantara belum terlalu merasakan dampak.

Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara  menjadikan daerah ini semakin ramai dikunjungi masyarakat luar.

Terbukti, sejak adanya titik nol IKN, kunjungan bahkan bisa mencapai lima ribuan orang di hari-hari tertentu. Bahkan, titik nol sudah seperti destinasi wisata bagi masyarakat luar.

Hanya saja, ramainya kunjungan ke IKN itu, tampaknya belum terlalu berdampak terhadap pariwsata yang ada di Benuo Taka.

Bahkan, para pemandu wisata lokal yang ada di PPU, tidak begitu merasakan manfaatnya.

Kondisi di lapangan, diakui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata PPU Andi Israwati Latief, bahwa banyak travel dari luar daerah, yang sekaligus bertindak sebagi guide atau pemandu, untuk mengantar penumpangnya ke IKN.

Baca juga: Titik Nol IKN Nusantara Bukan Lokasi Wisata tapi Banyak Dikunjungi Masyarakat dari Luar

Baca juga: Titik Nol IKN Jadi Destinasi Wisata Dadakan, Samsun Sebut Itu Bentuk Dukungan Masyarakat

Baca juga: Pangdam VI/Mulawarman Apel Dansat TNI di Titik Nol IKN Nusantara

"Di sini sebagai pemandu dibuat agar tidak merasa ketinggalan. Siapapun travel yang masuk diharapkan bisa berkomunikasi dengan para guide kita," ungkap Andi Israwati Senin (23/5/2022).

Padahal, dengan jarak tidak begitu jauh dari titik nol itu, banyak lokasi wisata yang bisa sembari dikunjungi, seperti air terjun Tembinus, Goa Raja Bukit Embun dan lainnya, selain titik nol itu yang notabene bukan merupakan tempat wisata.

"Kalau berbicara dampak dengan adanya titik nol dengan pelaku pariwisata sebenarnya, ada dampaknya, hanya itu tadi belum ada titik temu. Kemarin sudah dibahas terkait travel yang datang mengantar tamu, harusnya berkolaborasi dengan HPI yang ada di sini," jelasnya.

Ia mengungkap, pemandu wisata harusnya bisa terlibat aktif, agar potensi tersebut bisa menjadi tambahan pemasukan ekonomi bagi daerah maupun masyarakat.

Pemanfaatan potensi para pemandu maupun masyarakat pada umumnya itu, juga diharapkan dapat menjadi salah satu perhatian, sebab jangan sampai Sumber Daya Manusia (SDM) lokal yang ada, menjadi tertinggal dan hanya jadi penonton.

Baca juga: Kunjungan Masyarakat Umum ke Titik Nol IKN Bakal Dibatasi Hanya Sabtu dan Minggu

"Harapan kita, tamu atau wisatawan yang datang ke sini khususnya IKN, bukan hanya titik nol saja yang dikunjungi. Masih banyak objek wisata yang bisa ditemui, inilah peran utama teman-teman Pokdarwis khsusnya, pemandu wisata, karena kalau orang luar yang dibawa datang ke sini pasti yang ditunjukin ya titik nol doang," sambungnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved