Ibu Kota Negara
Wujudkan Konsep Nusantara Economic Super Hub, Daftar 6 Kluster Ekonomi di IKN dan 2 Kluster Katalis
Untuk kawasan IKN Nusantara, Pemerintah akan mewujudkan konsep Nusantara Economic Super Hub. Daftar 6 kluster ekonomi di IKN dan 2 kluster katalis
TRIBUNKALTIM.CO - Untuk pembangunan ekonomi di kawasan IKN Nusantara, Pemerintah akan membuat konsep Nusantara Economic Super Hub.
Apakah konsep Nusantara Economi Super Hub yang akan diterapkan di kawasan IKN ( Ibu Kota Nusantara ) ini?
Sesuai dengan konsep Nusantara Economi Super Hub nantinya bakal ada enam klaster ekonomi di IKN Nusantara.
Untuk mendukung enam kluster ekonomi di IKN Nusantara ini akan ada dua kluster katalis.
Pemerintah secara resmi telah menetapan pemindahan Ibu Kota Negara ( IKN ) dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Kawasan IKN di Kaltim yang diberi nama Nusantara ini meliputi sejumlah wilayah di dua kabupaten yakni Penajam Paser Utara ( PPU ) dan Kutai Kartanegara ( Kukar ).
Penetapan IKN Nusantara sini sesuai dengan UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono ikut memaparkan proses pemindahan Ibu Kota Negara ( IKN ) di Kalimantan Timur dalam sesi diskusi dengan tema "Nusantara: Indonesia New Capital City and Opportunities for The Future", Rabu (25/5/2022).
Baca juga: Kepala BKPM Sebut IKN Mendapat Apresiasi, Bahlil: Jangan Persepsikan Investasi hanya Arab & Jepang
Dalam kesempatan tersebut, Bambang Susantono mengatakan pemindahan IKN akan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2045 mendatang.
Dikutip TribunKaltim.co dari kontan.co.id, dalam sesi diskusi tersebut membahas bagaimana proyek IKN akan membawa dampak positif bagi Indonesia baik dari segi ekonomi, industri, lingkungan hidup dan pariwisata secara berkelanjutan.
Dalam pembangunan IKN ini, Ia mengatakan, pemerintah telah mengembangkan konsep Smart City, yang mencakup transportasi, pengolahan limbah, energi, fasilitas umum seperti sekolah dan rumah sakit, dan lain sebagainya.
"Kami punya jargon, we are not thinking inside the box or outside the box. But, we are thinking without a box," tutur Bambang dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/5/2022).
Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata memaparkan bahwa, pengembangan IKN akan sejalan dengan upaya pemerintah untuk bisa menciptakan nilai tambah pada setiap sumber daya alam demi meningkatkan produktivitas industri.
"Selain akan menjadi super hub logistik dan ekonomi, IKN juga dirancang sebagai Forest City yang pembangunannya berjalan harmonis dengan alam," ungkap Rudy.
Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan konsep Nusantara Economic Super Hub dengan 6 (enam) kluster ekonomi di IKN, antara lain:
- industri teknologi bersih,
Baca juga: Tertarik Pembangunan IKN, Finlandia Minat Pasok Beton Rendah Karbon, Cocok di Kota Ramah Lingkungan
- farmasi terpadu,
- agroindustri berkelanjutan,
- eco-tourism yang inklusif,
- industri kimia maju dan turunannya, serta
- energi rendah karbon.
Selain itu, didukung juga dengan 2 (dua) kluster katalis, yaitu smart city dan hub industri serta edukasi berbasis keterampilan yang akan mendukung proyek IKN berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang besar bagi Indonesia ke depannya.
"Dengan adanya IKN yang baru ini, kita berusaha untuk mencapai pertumbuhan inklusif yang lebih besar, pertumbuhan yang lebih tinggi secara merata.
Baca juga: Banyak yang Ingin Camping di Lokasi Kemah Jokowi di IKN Nusantara, tapi tak Diizinkan, Ini Alasannya
Kita akan menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru yang tidak tersentralisasi di pulau Jawa, sehingga mampu mendorong dan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia bagian timur," ujar Amalia.
Adapun, Sesi dialog ini merupakan penutup dari rangkaian acara di Paviliun Indonesia yang telah dilaksanakan sejak dibuka secara resmi oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM pada tanggal 23 Mei 2022 bersamaan dengan berlangsungnya World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2022 di Davos, Swiss.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ) Bahlil Lahadalia yang ikut menghadiri World Economic Forum ( WEF ) di Davos, Swiss menyebutkan ketertarikan sejumlah investor terhadap IKN.
"IKN harus kita wujudkan dan harus memastikan apa yang diperintahkan dan direncanakan oleh Bapak Presiden Jokowi," kata Bahlil secara virtual dalam Press Briefing, Selasa (24/5/2022) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Dalam pertemuan dengan para CEO tersebut, lanjut Bahlil, memang belum terjadi kesepakatan investasi.
Namun, antusias mereka terhadap proyek yang ditawarkan termasuk IKN menunjukkan keminatan berinvestasi.
"Mereka tanya, ya kita jelasin. Kalau ditanya minat ada (investasi IKN), ya ada.
Tapi eksekusinya belum untuk di World Economic Forum," ucap Bahlil.
Baca juga: Hasil Survei APSSI soal IKN, Sebanyak 48,2 Persen Masyarakat Minta Ditunda, Dominan Dampak Negatif
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.