Berita Tarakan Terkini

Songsong Hari Raya Idul Adha, Harga Sapi di Tarakan Sudah Meroket Naik 30 Persen

Songsong perayaan Hari Raya Idul Adha, kali ini kondisi harga sapi di Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara sudah meroket naik 30 persen

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
ILUSTRASI Hewan ternak sapi untuk kurban Idul Adha. Songsong perayaan Hari Raya Idul Adha, kali ini kondisi harga sapi di Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara sudah meroket naik 30 persen. 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Songsong perayaan Hari Raya Idul Adha, kali ini kondisi harga sapi di Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara sudah meroket naik 30 persen.

Terbaru salah seorang peternak sapi, Suginto yang memiliki peternakan sapi di Pasir Putih, Kelurahan Karang Anyar diwawancarai TribunKaltara.com mengakui.

Tahun ini rerata menaikan sapi mentok di harga Rp 22 juta per ekornya.

Jika dibandingkan dengan harga sapi di 2021 kemarin masih di angka Rp 19 juta per ekornya.

Baca juga: Belum Ada Kepastian Stok Ternak di Berau Jelang Idul Adha, Hewan Wajib Karantina di Daerah Asal

Baca juga: Hewan Kurban untuk Idul Adha Nanti di Kutai Barat Dipastikan Bebas Penyakit Mulut dan Kuku

Baca juga: Dampak Penyakit PMK, Balikpapan Kekurangan Pasokan Sapi Jelang Hari Raya Idul Adha 2022

"Paling murah Rp 22 ribu, tahun kemarin masih bisa dapat Rp 19 juta. Ada PMK dan tidak ada tetap naik. Kemarin yang harga Rp 24 juta, sekarang Rp 35 jutaan per ekor," ungkap Suginto, salah seorang peternak dan penjual sapi di Kota Tarakan.

Diperkirakan kenaikan mencapai 30 persen. Ia mengakui, saat ini sudah banyak warga yang datang bertanya mengenai harga sapi per ekornya.

"Ada yang sudah di-booking. Biasanya ratusan, ini paling 60-an yang disiapkan," urai pria yang familiar disapa Pak Soleh.

Biasanya sapi didatangkan dari Gorontalo dan harus melalui karantina selama dua minggu alias 14 hari.

Di tahun 2021 lalu tidak ada istilah karantina. Disebutkannya, baru Senin kemarin sudah ada masuk ke Tarakan 100 ekor.

"Itu persiapan lebaran. Sama untuk hari-hari juga," urainya.

Ia melanjutkan, meski naik tetap ada yang beli karena kebutuhan. Ia juga mengakui menaikkan harga tidak begitu tinggi. Beda dengan pedagang musiman.

Baca juga: Daging Sapi Terkena Penyakit Mulut dan Kuku Masih Bisa Dikonsumsi, Ini Penjelasan DPKH Kaltim

"Beda, yang langganan tetap dikasih harga sama. Biar tahun depan balik lagi ke sini beli sapinya. Biar sedikit untungnya yang penting lancar barokah," ujarnya.

Ia melanjutkan, jika dijual di pedagang musiman bisa sampai tembus Rp 5 juta per ekor kenaikannya.

"Karena dia, satu kali saja yang beli. Kalau saya pasok sehari-hari," ujarnya.

Adapun lanjutnya, per ekor dihargai Rp 6 juta perubahan kenaikannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved