Berita Kubar Terkini
Cegah Kasus PMK, Polres Kubar dan Pemkab Kubar Pantau Penampungan Sapi dan Cek Kesehatannya
Tim gabungan terdiri dari Polres Kutai Barat, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Muspika kembali memantau dan mengecek kondisi kesehatan hewan
Penulis: Zainul | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Tim gabungan terdiri dari Polres Kutai Barat, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Muspika kembali memantau dan mengecek kondisi kesehatan hewan ternak sapi di beberapa kandang penampungan sapi potong milik kelompok tani di Kutai Barat.
Pengecekan kondisi kesehatan hewan tersebut dimulai dari penampungan sapi milik kelompok tani di Kampung Linggang Amer, Kecamatan Linggang Bigung, Kutai Barat.
Di sana, satu persatu hewan ternak sapi milik petani diperiksa oleh petugas. Pemeriksaan dilakukan tidak hanya pada bagian luar saja tetapi juga organ dalam hewan.
Kegiatan ini dilakukan guna mendeteksi sekaligus mengantisipasi adanya kasus penyakit mulut dan kuku atau PMK pada hewan ternak sapi di Kutai Barat.
Kapolres Kutai Barat AKBP Sonny Sirait yang diwakilkan Kasat Intelkam AKP Emanuel Teguh Budi Santoso mengatakan, dalam pengecekan tersebut petugas melakukan pengawasan dan imbauan kepada pedagang hewan ternak sekaligus melakukan aksi penyemprotan disinfektan pada sarana angkut hewan.
Baca juga: DKP3 Pastikan Hewan Ternak di Bontang Bersih dari Wabah Penyakit Mulut dan Kuku
Baca juga: Jelang Idul Adha 2022, Karantina Pertanian Balikpapan Perketat Hewan Ternak dari Luar Kaltim
Baca juga: Cegah Wabah PMK, Hewan Ternak Masuk Balikpapan Wajib Karantina
“Angkutan yang biasanya digunakan untuk mengantar hewan kepada pembelinya ini juga bisa menjadi transmisi penyebaran PMK, sehingga perlu dilakukan penyemprotan disinfektan guna meminimalisir penyebaran penyakit,” kata Kasat Intelkam, Minggu (5/6).
Lebih lanjut kata Kasat Intelkam petugas juga melakukan pendataan dan screening terhadap hewan, serta mencek secara kasat mata tanda klinis ternak.
Pengecekan ini untuk mengetahui kondisi sapi dan kambing, sekaligus mencegah meluasnya penularan PMK, serta pengawasan ternak dari transmisi luar wilayah.
“Monitoring ini guna mencegah meluasnya dampak PMK dan tidak menimbulkan kepanikan serta kerugian ekonomi masyarakat luas, sementara ini belum ditemukan gejala klinis PMK ternak di Kutai Barat," ujarnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel