Wawancara Eksklusif

EKSKLUSIF - Kisah Najirah Cetuskan Rantang Kasih di Bontang saat Lihat Lansia Sendirian di Gubuk

Sedikitya 88 lansia di Bontang mendapat makan gratis dua kali sehari selama setahun dengan anggaran senilai Rp 2 miliar.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM/CAHYO ADI WIDANANTO
WAWANCARA EKSKLUSIF - Wakil Walikota Bontang Najirah saat berbincang dengan Wakil PU Tribun Kaltim, Ade Mayasanto di sebuah rumah makan di Bontang, Sabtu (4/6) lalu. 

Bapak waktu itu berfikir, di tengah kondisi sulit seperti ini, penerapan PJJ ini tentu menambah biaya bagi keluarga karena harus mengeluarkan uang tambahan buat membeli paket data internet.

Jadi kepentingan utama program wifi gratis ini ingin meringankan beban keluarga. Jadi kami berhitung, jika keperluan paket data anak buat belajar sebanyak seratus ribu rupiah perbulan, maka bagi keluarga yang punyak anak 3 sampai 4 itu bisa ngeluarin biaya 4 ratus sampai 6 ratus perbulan.

Sebab harus dihitung juga keperluan paket data ibu dan bapaknya. Kalau diakumulasi dalam setahun, bisa-bisa keluarga mengeluarkan biaya Rp 6 juta hanya buat beli paket data.

Sehingga kami pikir, adanya program ini akan sengat membantu meringankan keuangan keluarga. Alhamdulillah setelah saya terpilih karena menggantikan almarhum suami, program ini langsung saya jalan karena ini merupakan amanah beliau.

Makanya saat dianggaran perubahan saya langsung minta dianggarkan dan alhamdulillah saat itu langsung kami pasang 251 titik wifi gratis di Bontang. Tapi itu masih kurang. Jadi di tahun 2022 ini kami tambah lagi 216 titik.

Jadi total titik wifi gratis saat ini sebanyak 467 yang tersebar di sejumlah wilayah di Bontang.

Semua wifi gratis itu kita pasang di lokasi yang strategis seperti di sekolah, perkantoran, posyandu dan beberapa tempat fasilitas umum lainnya.

Pandemi hampir berakhir, masihkah akan berlanjut setelah ini?

Pasti akan terus kami lanjut. Mengingat saat ini juga sudah masuk era digital. Tapi kita juga akan lihat kemampuan anggaran. Kalau memadai pastinya kami akan lanjut menambah titik lagi.

Ini juga merupakan sebagai penunjung kota menuju smart city. Sebenarnya 467 titik wifi gratis ini sudah cukup, tapi memang terkendalanya masih mungkin sinyalnya lambat.

Kalau untuk masalah pajak di Bontang bagaimana?

Terkait masalah pajak ini memang ini merupakan sumber untuk mengangkat PAD kita. Karena memang di Bontang ini kita masih bergantungan dari dana bagi hasil.

Saya dengar hanya 14 persen aja bu yah?

Iya kemandirian fiskal kita hanya 14,7 persen. Ya maksimal kita harus bisa naik di 25 persen lah ya. Makanya kita perlu gebrakan baru untuk meningkatkan PAD.

Seperti dari parkir. Karena selama ini kan pengelolaan parkir kita hanya manual. Makanya kita akan lakukan secara sistem digital. Jika ini sudah kami terapkan maka akan mengantisipasi kebocoran pajak dan pungli.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved