Berita Kukar Terkini

Dinkes Kukar Kebut Capaian BIAN, Ditarget Rampung 95 Persen pada 18 Juni 2022

Dinas Kesehatan Kabupatan Kutai Kartanegara (Kukar) terus mengejar capaian target Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022.

HO/TRIBUNKALTIM.CO
Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah mendampingi pelaksanaan imunisasi BIAN di Puskesmas Tabang, Kukar. HO/TRIBUNKALTIM.CO 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Dinas Kesehatan Kabupatan Kutai Kartanegara (Kukar) terus mengejar capaian target Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Kukar, Martina Yulianti mengatakan, capaian target BIAN terus dikebut untuk mencapai angka 95 persen pada 18 Juni 2022.

Menindaklanjuti hal tersebut, Dinas Kesehatan Kukar telah melaksanakan koordinasi lintas sektoral agar setiap puskesmas bisa bekerja sama dengan sejumlah instansi terkait.

Di antaranya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar melalui setiap sekolah dan seluruh Kepala Desa agar penyuntikan BIAN bisa dilakukan di sekolah dan posyandu.

"Saat ini capaian BIAN di Kukar memang masih kurang, namun kami terus mengejar ketertinggalan dan optimis akan rampung sesuai dengan targetnya," ujarnya, Kamis (9/6/2022).

Baca juga: Maslianawati Hadiri Vaksinasi Covid-19 dan BIAN, Yuk! Lindungi Diri dari Kesakitan dan Kecacatan

BIAN merupakan kegiatan pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubela dan pemberian Imunisasi Kejar pada anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap.

Vaksin yang diberikan pada saat BIAN adalah Vaksin Campak-Rubela, Vaksin Polio (OPV dan IPV), dan Vaksin Pentavalent (DPT-HB-Hib).

Semua vaksin yang digunakan telah mendapat rekomendasi WHO dan izin edar dari Badan POM dan efektif untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut.

Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari.

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang serius memang sangat jarang terjadi. Namun, apabila ada yang mengalami maka diharap untuk melaporkan setiap keluhan yang dialami anak.

"Tujuan dari BIAN ini memang untuk mengejar cakupan imunisasi rutin yang sempat menurun signifikan karena pandemi Covid-19," kata wanita yang akrab disapa Yuli itu.

Baca juga: Wabup Buka Pelaksanaan BIAN di Mahulu, Imunisasi 11.619 Anak yang Tersebar di Lima Kecamatan 

Adapun, beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi adalah Campak, Rubela, Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, dan Polio.

Penyakit-penyakit ini sangat menular (infeksius) dan bisa mengakibatkan kematian. Laporan kasus penyakit tersebut masih banyak ditemukan di dunia.

Pada tahun 2020 ada 93,913 kasus campak dan 7.420 kasus Rubela. Pada tahun 2018 ada 33 kasus polio per tahun, 151.000 kasus pertusis, dan diperkirakan 34.000 bayi meninggal akibattTetanus di tahun 2015.

Oleh karena itu, Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) merupakan strategi yang diputuskan Kementerian Kesehatan dalam penanganan masalah ini. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved