Berita Kutim Terkini

Pedagang Hewan Kurban di Kutim Masih Sepi, Kadistanak Ungkap Ada Hambatan Pendistribusian

Sebulan sebelum hari raya kurban, pedagang sapi atau kambing banyak menjajakan hewan ternaknya di pinggiran jalan seputar Sangatta, Kabupaten Kutai Ti

Penulis: Syifaul Mirfaqo |
TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO
Pedagang sapi di Jalan APT Pranoto, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur. TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Sebulan sebelum hari raya kurban, pedagang sapi atau kambing banyak menjajakan hewan ternaknya di pinggiran jalan seputar Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Namun berdasarkan pantauan TribunKaltim.co, hingga saat ini belum banyak penjual hewan kurban yang melapak sehingga masih bisa dihitung dengan jari.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kutim, Dyah Ratnaningrum mengatakan bahwa adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melebarkan dampaknya hingga ke berbagai daerah termasuk Kutim.

Kendati pihaknya memastikan belum ada ternak di daerahnya yang menunjukkan gejala PMK, namun wabah tersebut menghambat distribusi hewan kurban di Kutim.

"Pendistribusian sapi maupun kambing ke Kutim terlambat lantaran harus melalui serangkaian proses pengawasan kesehatan yang lebih ketat," ujarnya, Kamis (9/6/2022).

Baca juga: Pasokan Terbatas akibat Wabah PMK, Harga Sapi di Kutai Timur Capai Rp 25 Juta

Salah satunya, sapi-sapi akan melakukan masa karantina di daerah asal selama 14 hari, disusul pemeriksaan dan uji kesehatan lainnya.

Banyaknya tahapan pengawasan yang dilalui sapi-sapi tersebut membuat beberapa pedagang tertunda untuk menjual hewan kurban mereka.

“Kalau sekarang banyak pengawasan yang harus dilalui. Belum lagi kalau sudah sampai di pelabuhan harus melalui beberapa tahapan dan tempat karantina juga terbatas," ujarnya.

Kemudian, kapasitas lokasi karantina yang hanya kisaran 300-500 ekor, membuat hewan sisanya harus menunggu yang lain selesai.

Dyah telah mendata bahwa hewan kurban yang akan masuk ke Kutim cukup banyak dan dipastikan aman jelang hari raya nanti.

Baca juga: Baru 700 Ekor Sapi Disiapkan untuk Hari Raya Kurban di Kutai Timur

“Tapi yang jelas tidak sebanyak tahun lalu, yang jualan pasti akan berkurang. Sebab pedagang sapi atau kambing akan berpikir ulang, karena biaya pakan atau makan sapi selama masa karantina akan cukup besar,” ujarnya.

Melihat kondisi tersebut, Dyah memastikan tahun ini akan ada kenaikan harga hewan kurban.

Sebagai bentuk antisipasi, Distanak Kutim merekomendasikan distribusi hewan ternak hanya boleh dari daerah Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur saja. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved