Berita Samarinda Terkini
Viral di Medsos Cara Pemindahan Hewan Kurban di Pelabuhan Samarinda Dinilai Sadis
Sebuah video pemindahan beberapa ekor sapi yang diyakini dilakukan di Pelabuhan Samarinda viral di media sosial
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sebuah video pemindahan beberapa ekor sapi yang diyakini dilakukan di Pelabuhan Samarinda viral di media sosial dan ramai diperbincangkan oleh masyarakat.
Pasalnya dalam video berdurasi 27 detik tersebut memperlihatkan cara bongkar hewan qurban yang tidak biasa.
Yakni beberapa sapi dipindahkan dari kapal ke sebuah truk menggunakan cran dengan cara bagian kepala diikat menjadi satu, dan terlihat tergantung pada bagian leher.
Banyak netizen yang mengkritik metode pemindahan tersebut. Tidak sedikit yang memberi komentar pedas karena miris, marah juga sedih.
Baca juga: Hewan Kurban dari Luar Daerah Bontang akan Diuji Klinis oleh DKP3
Baca juga: Terpapar PMK Gejala Ringan Boleh Disembelih, Kemenag Bontang Beberkan Ketentuan Hewan Kurban
Baca juga: Hewan Kurban untuk Idul Adha Nanti di Kutai Barat Dipastikan Bebas Penyakit Mulut dan Kuku
Oleh sebab itu, TribunKaltim.co mencoba mendatangi pelabuhan bongkar muat barang dan hewan yang berada di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur ini.
Menurut keterangan Aris (31) salah seorang penanggungjawab muatan, video tersebut diambil pada saat proses bongkar hewan qurban pada Selasa (14/6) sore lalu.
Lalu datang seorang warga yang merekam lalu memviralkannya di media sosial pada Rabu (15/6) kemarin.
"Sebenarnya metode pemindahan sapi pake crane itu memang sudah ada dari 2008 lalu. Cuma baru sekarang diviralkan," terangnya.
"Kalau manual gini (sapi dipindahkan satu per satu ke truk) bisa sampai 2 hari bongkarnya. Kalau pakai crane, setengah hari selesai," jelas Aris.
Sementara itu, Suhendi Saputra selaku Humas Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Samarinda menerangkan jika kesimpulan masyarakat bahwa sapi-sapi tersebut terjerat pada bagian leher tidaklah benar.
Baca juga: Hari ini Batas Waktu Terakhir Penyembelehan Hewan Kurban 1442 H, Bacaan Doa Saat Menyembelih
"Yang terikat adalah tanduk dan dagunya, bukan leher," ucap Suhendi Saputra menegaskan.
"Sebenarnya metode pemindahan dengan cara seperti itu sudah ada sejak lama. Hanya saja mungkin masyarakat awam banyak yang tidak tahu sehingga muncul berbagai spekulasi," terangnya.
Hal ini pun dibenarkan oleh Yuke Novia selaku Dokter Hewan Karantina Samarinda yang turut hadir di Pelabuhan.
Dijelaskannya bahwa penurunan hewan ternak harus memperhatikan kesejahteraan hewan.
"Jangan sampai sakit, kehausan ataupun kelaparan. Bila tidak, bisa stres dan mati,
Kalau memang terjerat pada leher pasti banyak yang mati dan pemilik pasti merugi. Jadi dari pantauan kami semuanya aman," jelasnya dr. Yuke Novia singkat.
Pendistribusian hewan qurban ini turut diawasi oleh pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur.
Sub Koordinator Kemavet Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim, Yulis Tanty menerangkan bahwa dari hasil pengawasan di lapangan tidak ditemukan adanya proses pemindahan seperti yang terlihat di video
"Setiap pemindahan hewan ternak harus melihat kondisi dan kesejahteraan hewan,
Jangan sampai sakit ataupun terluka. Setiap loading harus digiring satu per satu agar hewannya tidak stres," papar Yulis Tanty.
"Kalau di video itu jelas melanggar UU No 18 tahun 2009 tentang kesejahteraan hewan karena caranya salah," pungkasnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/sapi-dari-kupang-ntt-hari-raya.jpg)