Berita Nasional Terkini

Jenderal Andika Perkasa Minta Prajurit TNI Belajar dari Polri, Tumpas Teroris KKB Papua dan MIT Poso

Jenderal Andika Perkasa minta prajurit TNI belajar dari Polri, tumpas teroris KKB Papua dan MIT Poso.

(John Roy Purba/istimewa)
TNI dan Polri siap buru Egianus Kogeya beserta komplotannya - Jenderal Andika Perkasa minta prajurit TNI belajar dari Polri, tumpas teroris KKB Papua dan MIT Poso. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar TNI dan Polri.

Kedua aparatur negara tersebut bertugas melindungi segenap anak bangsa dan kedaulatan wilayah NKRI.

Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa minta prajurit TNI belajar dari Polri.

Khususnya dalam operasi pemberantasan kelompok teroris yang dipimpin Polri.

Apalagi kalau bukan menumpas teroris KKB Papua dan MIT Poso.

Ya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa senang prajuritnya diajak Polri dalam operasi tumpas KKB Papua dan MIT Poso.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Panglima TNI Andika Perkasa Senang Prajuritnya Diajak Polri Pada Operasi Tumpas KKB Papua & MIT Poso

Kolaborasi tersebut dinilai dapat memperkuat kekuatan khususnya di kawasan rawan konflik.

Selain itu, Jenderal Andika Perkasa meminta prajurit TNI untuk belajar dengan Polri yang memimpin operasi tersebut.

Berikut harapan Andika Perkasa untuk para prajurit TNI yang terlibat penumpasan KKB Papua dan teroris MIT Poso.

Seperti diketahui, Satgas Madago Raya dan Satgas Damai Cartenz yang dibentuk Polri tak cuma beranggotakan pasukan polisi saja, namun juga prajurit TNI.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Panglima KKB Papua Mau Berdialog Sama Jokowi, Bukan untuk Baik-baikan Sama Indonesia, Lalu Buat Apa?

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengapresiasi Polri karena telah melibatkan prajurit TNI dalam Operasi Madago Raya di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, serta Operasi Damai Cartenz di Papua.

"TNI diajak (oleh Polri), seperti yang di Damai Cartenz, terus yang di Madago Raya juga.

Saya merasa beruntung karena ini kesempatan mereka (prajurit TNI) belajar dari Polri," kata Andika dikutip Surya Militer dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa.

Andika memandang Polri sebagai pemimpin di berbagai operasi tersebut.

Dia berharap Polri dapat melibatkan prajurit TNI dari proses awal supaya dapat mempelajari persiapan, strategi, dan penindakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian.

Terkait dengan keterlibatan prajurit TNI di Operasi Madago Raya, Andika berharap para prajurit dapat mempelajari berbagai proses pencegahan dan penindakan terorisme.

"Ajak mereka dari proses awal, supaya mereka tahu," tambahnya.

Baca juga: Sebby Sambom Unjuk Kebolehan Menembak Sasaran Sambil Berlari, Apa Benar KKB Papua Dibantu Inggris?

Keterlibatan prajurit TNI dalam berbagai operasi yang dipimpin oleh Polri tersebut merupakan wujud dari sinergisme antara TNI dan Polri dalam menciptakan situasi keamanan yang kondusif di berbagai wilayah Indonesia, khususnya Sulawesi Tengah dan Papua.

Dia berharap, melalui kerja sama antara TNI dan Polri di Operasi Madago Raya, kedua instansi itu bisa menciptakan situasi aman di wilayah Poso, Sulawesi Tengah.

Andika juga mengatakan dirinya menerima banyak informasi penting terkait target operasi dan latar belakang aksi terorisme yang mengancam masyarakat.

Oleh karena itu, ujarnya, optimalisasi kerja sama antara TNI dan Polri dalam mengatasi terorisme merupakan suatu keharusan guna menciptakan keamanan bagi masyarakat dari ancaman aksi terorisme.

Baca juga: Apa Benar KKB Papua Dibantu Inggris? Sebby Sambom Unjuk Gigi Menembak Sasaran Sambil Berlari

Perintah Jenderal Andika Perkasa ke Prajurit Satgas Madago Raya

Sebelumnya, Jenderal Andika Perkasa memberikan perintah terbaru kepada ara anak buahnya yang tergabung dalam Satgas Madago Raya.

Ia mengatakan sebagian prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Madago Raya mulai ditarik dari Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.

Diketahui, sebagian prajurit TNI tersebut sebelumnya ditugaskan menumpas kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Bersama Polri.

"Ratusan prajurit TNI sudah ditarik dan dikembalikan ke kesatuan masing-masing secara bertahap sejak bulan Maret lalu," kata Jenderal Andika saat melakukan kunjungan kerja di Palu.

Baca juga: Pentolan KKB Papua Kedapatan Berada di Luar Negeri, Pamer Senjata Canggih untuk Lawan TNI

Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Teroris MIT Tinggal Tersisa 1 Orang, Jenderal Andika Tarik Ratusan Prajurit TNI dari Poso'.

Panglima TNI menjelaskan jumlah prajurit TNI yang diterjunkan untuk menumpas kelompok MIT di Poso sebanyak 267 prajurit.

Dari jumlah itu sebanyak 167 prajurit telah dikembalikan ke kesatuan masing-masing. Dengan demikian, maka kini tinggal 100 prajurit yang berada di lapangan.

Adapun 100 prajurit TNI yang masih tergabung dalam Operasi Satgas Madago Raya tidak ada yang berasal dari satuan luar daerah.

Personel yang ditempatkan itu sepenuhnya mengandalkan prajurit di Sulteng.

"Secara umum kondusivitas keamanan di tiga wilayah lokus operasi, yakni Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Sigi berangsur membaik," ujar Andika.

Ia mengatakan kabar baik ini buah hasil dari upaya penumpasan kelompok MIT yang selama ini menjadi target operasi TNI-Polri dan masyarakat setempat.

Baca juga: KKB Papua Ancam TNI-Polri dan Warga Sipil, Jokowi Juga Diberi Ultimatum, Mau Merdeka dari Indonesia

Dilaporkan, saat ini anggota MIT tersisa tinggal satu orang dan masih bersembunyi di hutan setelah sebelumnya satu anggota mereka tertembak aparat keamanan beberapa waktu lalu.

"Kami berharap kondisi saat ini dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat sehingga ke depan tidak perlu lagi ada satgas operasi penegakan hukum tindak pidana terorisme di Sulteng," kata Andika.

Menyinggung upaya pencegahan paham radikal, Panglima TNI berharap kepala daerah dapat memberdayakan kehadiran 150 personel TNI yang terlibat dalam Program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD).

"Kami mengupayakan satu titik lokus TMMD di Sulteng dari 50 titik tersebar di tanah air,” ujar Jenderal Andika.

“Kami berharap daerah yang menjadi sasaran TMMD nanti bisa memanfaatkan prajurit untuk mengedukasi masyarakat agar tidak terpapar paham-paham radikal.” ujar Andika. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved