Berita Kukar Terkini
Kisah Nelayan Peraih Kalpataru, Pernah Dianggap Gila Buktikan Ada Terumbu Karang di Muara Badak
Muhammad Mansur (51) merupakan salah satu pegiat wisata dan kalangan nelayan di daerah pesisir Muara Badak, Kutai Kartanegara (Kukar).
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Muhammad Mansur (51) merupakan salah satu pegiat wisata dan kalangan nelayan di daerah pesisir Muara Badak, Kutai Kartanegara (Kukar).
Baru-baru ini, Mansur sapaan akrabnya, juga menerima penghargaan Kalpataru dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam kategori penyelamat lingkungan.
Mansur, memang dikenal aktif sebagai Koordinator Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Muara Badak.
Namun, ada cerita kurang mengenakan saat ia pertama kali berniat memastikan adanya terumbu karang di lepas pantai Muara Badak.
“Saya pernah dikira gila,” katanya di pengujung sambungan telepon kepada TribunKaltim.co, Minggu (19/6/2022).
Baca juga: Target Raih Kalpataru Nasional 2023, Andika Yohantoro Siapkan Program Sedekah Sampah di Kutim
Baca juga: Kisah Kepala MHA Mului, Jidan Penjaga Kawasan Hutan Gunung Lumut di Paser, Raih Kalpataru 2022
Baca juga: Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Gubernur Kaltim Serahkan Proper Adiwiyata dan Kalpataru
Mansur menceritakan kenangan di tahun 2009 kala nelayan setempat melapor padanya jika ada terumbu karang indah di lepas pantai Muara Badak.
Karena Mansur sangat dekat dengan aktivitas nelayan, ia pun tergerak untuk memastikan infromasi tersebut.
Beragam upaya dilakukan untuk pembuktian itu. Termasuk menghubungi sahabatnya, Mukhlis Effendi, Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman.
“Tahun 2013 kami survei bersama-sama membuktikan terumbu karang dan ketemu. Terumbu karang itu nyata di Muara Badak,” kenangnya.
Temuan itu lalu dikabarkan ke berbagai pihak. Sayangnya, informasi itu seperti hembusan angin yang lewat begitu saja.
Baca juga: Wagub Kaltim Hadi Mulyadi Bakal Kunjungi MHA Mului Kabupaten Paser yang Raih Kalpataru 2022
“Orang gila Pak Mansur itu, mana ada terumbu karang di Muara Badak,” kata Mansur menirukan kalimat orang yang mencibirnya.
Bukannya patah semangat, pria yang juga guru di sebuah sekolah dasar itu semakin bersemangat mencari spot terumbu karang.
Hasilnya di luar perkiraan, banyak sekali terumbu karang yang indah dengan kedalaman 3-45 meter.
Meski dapat informasi sejak tahun 2009, Mansur baru melakukan survei pada 2013 setelah dia memahami tugasnya sebagai Pokmaswas.
Saat survei pertama kali, mansur dan Mukhlis menemukan dua spot terumbu karang.Mereka lalu menamakan spot tersebut sesuai dengan peristiwa saat penemuan itu.
Baca juga: Mengenal Masyarakat Dusun Mului Kabupaten Paser, Peraih Kalpataru 2022 dari KLHK RI