Berita Nasional Terkini

33 Panglima KKB Papua Ingatkan Jokowi, Terbaru Bunuh Brimob di Napua, Ajak TNI-Polri Duel Sniper

Sedikitnya 33 Panglima KKB Papua ingatkan presiden Joko Widodo alias Jokowi. Terbaru KKB Papua bunuh Brimob di Napua, ajak TNI-Polri duel sniper.

Kolase Tribunkaltim.co
Ilustrasi Presiden Jokowi dan Panglima KKB Papua. Sedikitnya 33 Panglima KKB Papua ingatkan presiden Joko Widodo alias Jokowi. Terbaru KKB Papua bunuh Brimob di Napua, ajak TNI-Polri duel sniper. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sedikitnya 33 Panglima KKB Papua ingatkan presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Ya, pemerintah Indonesia diminta berhenti mengirim tenaga kesehatan dan tenaga pendidik ke wilayah Papua.

Bahkan, KKB Papua mengancam bakal melakukan penyerangan jika permintaan tersebut diabaikan.

Dan KKB Papua benar-benar menyatakan siap merdeka dari Indonesia.

Terbaru KKB Papua bunuh Brimob di Napua, Papua, Indonesia.

Lalu KKB Papua ajak TNI-Polri duel sniper.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Minta Prajurit TNI Belajar dari Polri, Tumpas Teroris KKB Papua dan MIT Poso

Melansir TribunPalu.com dengan judul Panglima KKB Papua Sesumbar Ajak TNI-Polri Adu Sniper: Silahkan Kejar Kami!, KKB Papua kembali melancarkan aksi teror berujung pembunuhan terhadap anggota Brimob di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Sabtu (18/6/2022).

Aksi teror KKB Papua tersebut menewaskan anggota Brimob Yon D Wamena Bripda Diego Fernando Rumaropen.

Panglima KKB Papua, Egianus Kogoya menyatakan pihaknya bertanggungjawab dalam insiden penyerangan tersebut.

Bahkan, Egianus Kogoya kembali menyatakan perang KKB Papua melawan TNI-Polri.

Menurut Egianus Kogoya, aksi teror KKB Papua di Distrik Napua merupakan peringatan bagi Pemerintah Indonesia.

“Kami sampaikan kepada Pemerintah Indonesia dan Anggota TNI-Polri untuk tidak melakukan operasi penyisiran di pemukiman penduduk asli Papua,” kata Panglima KKB Papua.

Baca juga: Panglima TNI Andika Perkasa Senang Prajuritnya Diajak Polri Pada Operasi Tumpas KKB Papua & MIT Poso

Egianus Kogoya juga kembali menyampaikan tantangan dari KKB Papua kepada TNI-Polri.

Menurut Egianus Kogoya, dirinya telah memerintahkan kepada seluruh anggota KKB Papua untuk memerangi TNI-Polri.

Bahkan perintah Egianus Kogoya, seluruh anggota TNI-Polri yang bertemu KKB Papua akan ditembak mati.

Iklan untuk Anda: Ibu rumah tangga ditelan oleh python raksasa Selamat
Advertisement by
Egianus Kogoya pun menantang TNI-Polri untuk beradu sniper dengan KKB Papua.

“Saya sudah perintahkan kalau ketemu TNI-Polri, tidak ada ampun. Apalagi sniper rifle sudah di tangan kami,” kata Egianus Kogoya.

"Pihak TNI/POLRI silakan kejar anak buah saya," tambahnya.

Baca juga: Panglima KKB Papua Mau Berdialog Sama Jokowi, Bukan untuk Baik-baikan Sama Indonesia, Lalu Buat Apa?

Puluhan Panglima KKB Papua peringatkan Jokowi

KKB Papua kembali mengirim pesan peringatan kepada pemerintah Indonesia, khususnya Presiden Joko Widodo.

Kali ini, 33 Panglima KKB Papua yang tersebar di berbagai wilayah mengirimkan pesan seragam kepada Jokowi.

Pesan KKB Papua itu disampaikan salah satu pimpinannya melalui video yang viral di media sosial.

Video tersebut salah satunya diunggah akun YouTube Rimbah Hutan 61, Sabtu (18/6/2022).

Salah satu pimpinan KKB Papua yang menyebut anggotanya sebagai Kodap 15 Ngalum Kupel mendesak daerah konflik harus segera dikosongkan.

Pesan itu secara khusus disampaikan untuk masyarakat non-Papua.

Baca juga: Senjata Api Canggih Milik KKB Papua Diperoleh dari 3 Negara Ini, TNI-Polri Tutup Jalur Penyelundupan

“Bahwa daerah konflik kosongkan,” kata pimpinan KKB Papua Kodap 15 Ngalum Kupel.

“Kami siap bersihkan, yang berbeda dengan kami, siap kami bersihkan,” tambahnya.

Selain itu, KKB Papua juga meminta pemerintah Indonesia untuk berhenti mengirim tenaga kesehatan dan tenaga pendidik ke wilayah Papua.

Bahkan, KKB Papua mengancam bakal melakukan penyerangan jika permintaan tersebut diabaikan.

“Kepada Joko Widodo, tidak boleh macam-macam, kami siap merdeka,” kata anggota KKB Papua.

Panglima KKB Papua Mau Ketemu Jokowi

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua dikabarkan ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo / Jokowi.

Hal itu diungkapkan oleh Panglima KKB Papua, Damianus Magayogi dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial.

Pihaknya ingin bertemu dengan Presiden Jokowi membahas berbagai macam permasalahan yang ada di Tanah Papua.

Dari video itu terungkap bahwa ada pesan dari orang nomor satu di Indonesia, yakni menyelesaikan masalah di Papua dengan cara dialog.

Hanya dengan dialog, semua persoalan di Papua bisa diselesaikan tanpa harus mengorbankan jiwa dan raga.

Masih dari video yang viral itu diketahui bahwa apa yang disampaikan Presiden Jokowi itu, mendapat respon yang baik dari Damianus Magayogi.

Baca juga: VIRAL Kepala Sekolah Nekat Jadi Panglima KKB Papua, Cek Alasan Receh Membelot dari NKRI, Diburu TNI?

Hanya saja, pria bertubuh tegap itu memberikan beberapa catatan penting kepada Presiden Jokowi bila hendak menggelar dialog.

Melalui catatan penting itu, Damianus Magayoni mengungkapkan bahwa dialog tersebut bukan atas dasar keinginan untuk berbaik-baikan dengan Indonesia.

Dialog itu senantiasa berpijak pada arah perjuangan Papua selama ini, yaitu lepas dari Indonesia yang disebutnya sebagai penjajah.

Jika dialog hanya dilakukan demi kepentingan poros Jakarta-Papua, maka sebaiknya perang dilanjutkan dan dialog diabaikan.

Akan tetapi, kata Magayogi, apabila dialog itu demi mewujudkan target perjuangan Papua, maka itu diterima dengan hati gembira.

Syarat lainnya adalah yang memfasilitasi dialog tersebut bukan Indonesia atau Papua tetapi PBB.

Peran PBB sangat penting, karena hanya PBB yang menentukan sah tidaknya perjuangan TPNPB-OPM selama ini.

Selain PBB, tandas Damianus Magayogi, harus diundang pula negara lain sebagai saksi atas dialog tersebut.

Lantas, apakah Presiden Jokowi menyetujui semua syarat yang dipatok panglima tertinggi TPNPB-OPM?

Apakah Damianus Magayogi juga setuju usulan Presiden Jokowi jika menawarkan cara lain dalam menyelesaikan masalah Papua?

Baca juga: KKB Papua Minta Dukungan Presiden Jokowi, Tuding Amerika, Australia & Indonesia Bersekongkol

Sebagai sosok yang dikenal sangat dekat dengan rakyat, Presiden Jokowi tentu lebih memikirkan nasib rakyat Papua ketimbang hal yang lain.

Apalagi pendekatan pembangunan daerah itu, juga sedang dilakukan Presiden Jokowi walau mendapatkan perlawanan dari kalangan tertentu di Papua.

Akan tetapi apakah TPNPB-OPB juga searah dengan konsep pembangunan yang dilakukan pemerintah saat ini?

Jikalau yang dipikirkan hanyalah Papua merdeka, maka apa pun tawaran pembangunan yang disuguhkan, sulit rasanya diapresiasi oleh Papua.

Apalagi selama ini, TPNPB-OPM terus memprovokasi masyarakat dengan janji-janji muluk bila Papua sudah merdeka.

Bahkan kepada rakyat Papua, TPNPB-OPM juga menuding para pihak yang disebutnya telah merebut hak kemerdekaan rakyat Papua.

Tudingan itu dialamatkan juga kepada Amerika Serikat yang disebutnya telah bersekongkol dengan Indonesia sehingga kemerdekaan Papua tak terwujud sampai sekarang.

Persekongkoloan kedua negara itu, katanya, lebih pada hal tambang emas yang dikelola Freeport selama ini.

Bahkan disebutkan pula, bahwa golden agreement yang pernah ditandatangani bersama antara Indonesia-Amerika Serikat, menjadikan Papua melarat sampai sekarang.

Sebab, melalui Golden Agrement tersebut, penambangan emas oleh Freeport, senantiasa berlangsung sampai hari ini.

Baca juga: Teror KKB Papua di Tengah Acara Adat Digagalkan TNI-Polri, Anak Buah Lekagak Telenggen Ditangkap

Sementara blakc campign lain yang disebarkan TPNPB-OPM dengan maksud menyerang Indonesia, adalah Perintah Trikora dari Presiden Soekarno puluhan tahun yang lalu.

Salah satu item yang digelorakan TPNPB-OPM melalui video yang viral di media sosial, adalah perintah Presiden Soekarno yang termuat dalam Trikora.

Perintah itu, adalah gagalkan negara boneka buatan Belanda di Papua.

Kibarkan bendera merah putih dan bersiap-siap untuk mobilisasi guna mengambil alih kekuasaan.

Dari video yang viral itu TPNPB-OPM juga menuding Indonesia yang disebutnya sebagai negara kolonial atas Papua.

Karena itu, TPNPN-OPM melarang seluruh rakyat Papua mengikuti semua kegiatan politik yang dilakukan pemerintah Indonesia.

"Yang kami perjuangkan saat ini adalah Papua merdeka. Bukan untuk mendapatkan daerah otonomi khusus yang dihadiahkan Indonesia," kata Panglima KKB, Egianus Kogeya dalam video viral yang lainnya.

Meski TPNPB-OPM terus mencerca indonesia dengan berbagai tudingan, namun sampai saat ini Indonesia tak henti-hentinya membangun Papua dengan berbagai program.

Baca juga: KISAH Panglima KKB Papua yang Tobat, Dulu Tantang Jokowi Perang, Kini Melempem Hadapi TNI - Polri

Hanya saja, semua niat baik pemerintah Indonesia atas Papua, umumnya tak diterima baik oleh TPNPB-OPM.

TPNPB-OPM takut, karena jika pembangunan yang dirancang pemerintah Indonesia itu tak digagalkan, maka seluruh rakyat Papua dikhawatirkan senang dengan Indonesia.

Padahal yang ditargetkan TPNPB-OPM, adalah Papua merdeka supaya mereka secara leluasa mengatur diri sendiri.

Akankah akal bulus TPNPB-OPM itu dituruti Presiden Jokowi? Akankah seluruh rakyat Indonesia merestui Papua lepas dari NKRI?

Terlepas dari apa pun jawaban itu, alangkah baiknya bila pemerintah terus mencari cara untuk menyudahi konflik di Papua.

Bila konflik bisa diakhiri, maka Papua pasti akan semakin maju sebagaimana kemajuan yang dicapai daerah lain di Indonesia, seperti dilansir dari TribunPalu.com berjudul Pemimpin KKB Papua Akhirnya Mau Ketemu Jokowi, Tapi Ada Syarat Khusus yang Harus Dipenuhi. (*)

Berita Nasional Terkini

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved