Berita Balikpapan Terkini

KNKT Ungkap Hasil Investigasi Kecelakaan Beruntun Truk Tronton di Simpang Muara Rapak

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menggelar Media Rilis terkait hasil investigasi kecelakaan beruntun truk tronton yang terjadi pada 21

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Kegiatan Media Rilis terkait hasil investigasi kecelakaan beruntun truk tronton di simpang Muara Rapak pada 21 Januari 2022 silam. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menggelar Media Rilis terkait hasil investigasi kecelakaan beruntun truk tronton yang terjadi pada 21 Januari 2022 lalu di simpang Muara Rapak.

Kegiatan media rilis ini diselenggarakan di Auditorium Balai Kota Pemkot Balikpapan pada Kamis (23/6/2022).

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyampaikan maksud dan tujuan dari diselenggarakannya media rilis ini adalah untuk melakukan pencegahan agar kecelakaan serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.

"Kami memang ditugasi oleh negara untuk melakukan investigasi kecelakaan transportasi baik itu yang terjadi di darat, laut maupun udara," ucapnya.

"Tujuannya adalah pencegahan agar kecelakaan yang sama tidak terulang kembali di kemudian hari," jelasnya.

Baca juga: Terdakwa Sopir Truk dalam Insiden Kecelakaan di Simpang Rapak Akui Bawa Muatan Berlebih hingga 9 Ton

Ia pun menyebutkan bahwa laporan final hasil investigasi ini merupakan hasil dari sinergi pihak-pihak terkait, baik dari kepolisian, Dinas Perhubungan dan lain-lain.

Soerjanto menyampaikan pihaknya pun telah memberikan kesempatan pada pihak terkait untuk memberikan komentar berupa masukan-masukan yang dapat dijadikan acuan.

"Sebelum laporan ini menjadi final, kami telah memberikan kesempatan pada semua pihak terkait untuk memberikan komentar," pungkasnya.

Sementara itu, disampaikan oleh Ahmad Wildan sebagai Plt Ketua Sub Komite LLAJ KNKT, faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan di Simpang Muara Rapak adalah adanya kondisi sub standar pada jalan dan pengemudi yang gagal mengantisipasi kondisi sub standar pada Simpang Muara Rapak tersebut.

Berdasarkan temuan yang didapat dari hasil investigasi dan analisis yang telah KNKT lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan yaitu penggunaan gigi tinggi pada jalan menurun yang memaksa pengemudi melakukan pengereman berulang kali dan hal ini beresiko menurunkan tekanan angin pada tabung angin rem.

Baca juga: TERUNGKAP Terdakwa Sopir Truk Laka Maut Simpang Rapak Balikpapan Ganti SIM A Jadi SIM B2 Umum

Selain itu, kondisi kendaraan di mana celah antara kampas dengan tromol di atas ambang batas yang ditetapkan.

Pada saat memasuki Simpang Muara Rapak, tekanan angin pada tabung angin rem hanya sisa 5 bar dan hal ini yang menyebabkan pengemudi tidak mampu melakukan pengereman kendaraan sehingga kecelakaan itu terjadi.

Ahmad Wildan juga memaparkan rekomendasi yang dapat dilakukan pihak-pihak terkait sehingga dapat mencegah dan meminimalisir fatalitas terjadinya kecelakaan di titik-titik rawan seperti Simpang Muara Rapak.

"Kita harus memisahkan lalu lintas kendaraan barang yang hanya akan beroperasi pada saat low traffic, kita harus memberikan edukasi pada pengemudi, kita juga harus menyediakan fasilitas berupa Freight Center serta Dishub dapat menerapkan self explaining road dan forgiving road dengan imbauan untuk menggunakan gigi rendah, rambu dan marka untuk dapat mengantisipasi dan meminimalisir fatalitas jika pun terjadi kecelakaan," tuturnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved